News
Rabu, 7 Mei 2014 - 18:14 WIB

KEBAKARAN SOLO : Inilah Asal Mula Api Kebakaran Pasar Mebel Solo

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kebakaran Pasar Mebel, Ngemplak, Banjarsari, Selasa (6/5/2014). (JIBI/Solopos/Rudi Hartono/dok)

Solopos.com, SOLO — Polisi memastikan penyebab kebakaran Pasar Mebel Solo di Jl. Ahmad Yani, Banjarsari, Selasa (6/5/20114), adalah korsleting. Hubungan pendek arus listrik itu kali pertama terjadi di los finishing jok kursi milik Prihatin Darminah Wahyuningsih atau Darmi, 31.

Kapolsek Banjarsari, Kompol I Ketut Raman, saat dihubungi Solopos.com, Rabu (7/5/2014), menyampaikan pihaknya telah memeriksa dua pekerja los mebel milik Darmi, yakni Harsono dan Budiono. Keduanya diduga kuat merupakan orang yang mengetahui awal mula kebakaran tersebut. Berdasar pengakuan mereka, kata Raman, kebakaran terjadi akibat adanya korsleting listrik di kabel yang terpasang di dekat atap los.

Advertisement

Dia menceritakan, api muncul diduga karena percikan dari korsleting tersebut jatuh ke kompresor tepat di bagian bahan bakar bensin. Akibatnya api langsung menyala besar dan merambat ke lokasi lain di sekitarnya. “Saksi yang sudah kami periksa menyatakan api berasal dari tempat mereka bekerja, yakni los milik Ibu Darmi. Menurut para saksi api muncul karena ada korsleting listrik,” terang Raman mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol. Iriasnyah.

Saat ditemui di rumahnya, Bibis Wetan RT 003/RW 021, Gilingan, Banjarsari, Solo, Darmi mengakui api muncul kali pertama dari los finishing jok kursi miliknya di sisi timur. Informasi letak sumber api itu didapatnya dari keterangan salah satu pekerja yang saat kejadian berada di los, yakni Gunawan. Menurut Gunawan api muncul karena ada korsleting listrik. Dari peristiwa tersebut muncul api di kompresor yang biasanya digunakan pekerja untuk mengoperasikan tembak paku.

“Memang betul, api kali pertama muncul di los saya. Empat pekerja saya sebenarnya kala itu sudah berusaha memadamkan api dengan segala cara. Tetapi api dengan cepat merambat. Saya tidak tahu persis kejadiannya karena saat itu saya sedang di kios depan. Menurut pekerja saya seperti itu ceritanya,” urai Darmi.

Advertisement

Akibat kebakaran itu lima dari tujuh los mebel berikut isi miliknya ludes terbakar. Dia memperkirakan mengalami kerugian mencapai Rp150 juta. Darmi berharap Pemerintah Kota (Pemkot) segera bertindak mengatasi masalah kebakaran yang sudah terjadi tiga kali itu.

Hingga Selasa, tempat kejadian perkara (TKP) masih dipasang garis polisi mengelilingi lokasi kebakaran. Sejumlah orang tampak membersihkan puing-puing. Ada yang mengais arang dan mencari paku atau material besi lainnya. Ada pula yang mengambil kayu-kayu yang masih bisa digunakan. Salah satu pemilik los mebel, Yudi, 31, mengatakan dua los miliknya telah hangus terbakar. Ratusan batang kayu dagangannya yang baru tiba sehari sebelum kejadian turut ludes.

Menurut dia, musibah kebakaran datang secara bertubi-tubi. Pada 2008 silam peristiwa serupa juga terjadi dan melalap habis mebel dan kayu miliknya. Bahkan, kebakaran enam tahun silam itu lebih dahsyat. Kala itu kebakaran terjadi pukul 19.00 WIB, sehingga tidak banyak yang mengetahui saat api muncul. Warga tahu saat api sudah membesar.

Advertisement

“Apes, setelah ada kebakaran sebelumnya pasar ini [Pasar Mebel Solo] belum sempat dibangun lagi. Karena tak kunjung dibangun saya membangun sendiri seadanya. Malah ini kebakar lagi. Kayu dan mebel saya senilai Rp15 juta ludes semua,” kata Yudi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif