Soloraya
Senin, 5 Mei 2014 - 17:15 WIB

UJIAN NASIONAL SMP : Alami Cedera, Siswa SMPN 1 Cepogo Didampingi Ibu

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Isfan Fajar, 15, (kiri) siswa Kelas IX SMPN 1 Cepogo, saat mengikuti UN, Senin (5/5/2014).(Septhie Ryanthie/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI–Ada pemandangan tak biasa saat hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMP/MTs 2014 di SMP Negeri (SMPN) 1 Cepogo, Senin (5/5) pagi. Di ruang BP/BK di sekolah tersebut, Isfan Fajar, 15, siswa Kelas IX SMPN 1 Cepogo, mengerjakan soal-soal UN, didampingi sang ibu, Partini.

Pelajar asal Dukuh Suyudan, Desa Karanggeneng, Kecamatan/Kabupaten Boyolali itu yang membaca dan mencermati soal Bahasa Indonesia, kemudian ibunya yang mengisikan jawaban pada lembar jawab komputer (LJK). Di ruangan yang sama, terdapat satu pengawas dan satu guru BP/BK sekolah setempat. Kondisi tersebut terpaksa terjadi lantaran sekitar tiga hari menjelang UN, Isfan mengalami kecelakaan saat sedang bermain sepak bola di kampungnya.

Advertisement

Anak sulung dari tiga bersaudara itu mengalami cedera patah pulang lengan kanan sehingga tangan kanannya harus digips. Lima menit tersisa sebelum waktu mengerjakan soal UN berakhir, Isfan pun selesai. Wajahnya terlihat lega.

Saat ditemui jajaran pimpinan Komisi IV DPRD Boyolali, Isfan mengaku yakin bisa mengerjakan soal-soal UN kemarin dengan baik.

“Yakin bisa,” ungkapnya kepada ketua Komisi IV DPRD Boyolali, Mulyanto dan wakil ketua Komisi IV, Agus Wiyono, ketika melakukan inspeksi mendadak (sidak) di SMPN 1 Cepogo, Senin.

Advertisement

Menurut kepala SMPN 1 Cepogo, Hanik Shofia, pihaknya mengizinkan Isfan mengerjakan soal UN didampingi ibunya dengan mempertimbangkan kondisi Isfan yang sedang sakit tersebut.

“Kami izinkan dengan didampingi satu pengawas dan satu guru BP/BK,” terang Hanik.

Hanik menambahkan selain diikuti 230 siswa SMPN 1 Cepogo, UN di sekolah tersebut juga diikuti sebelas siswa SMP Terbuka Cepogo. Khusus untuk sebelas siswa SMP Terbuka Cepogo itu, pihaknya melakukan karantina sejak Minggu (4/5) hingga UN berakhir.

Advertisement

“Supaya anak-anak SMP Terbuka ini lebih konsentrasi belajar, sehingga tidak terlambat datang sekolah karena rumah mereka berjauhan. Setiap hari kegiatan mereka bekerja,” paparnya.

Siswa yang dikarantina itu, lanjut dia, selain disediakan kamar, juga mendapatkan Fasilitasi belajar sore hari oleh guru-guru kemudian malamnya belajar kelompok. Pihaknya juga menyiapkan akomodasi dan makan-minum bagi mereka.

Menurut Mulyanto, dari pantauannya, pelaksanaan UN di SMPN 1 Cepogo secara umum berlangsung lancar.
“Tentunya harapan kami, anak-anak itu bisa mengikuti UN hingga hari terakhir dengan baik,” tandas Mulyanto, diamini Agus Wiyono.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif