SOLOPOS.COM - Tsukimi dan boneka buatannya (oditycentral.com)
Solopos.com, NAGORO – Kisah unik perempuan berusia 64 tahun ini terbilang mengharukan. Tinggal di sebuah desa terpencil di Jepang, Ayano Tsukimi membuat banyak boneka seukuran manusia untuk menemaninya hidup. Dia membuat boneka itu untuk menggantikan warga desa yang banyak bermigrasi.
Kisah Tsukimi didokumentasikan secara dramatis di Moment Journal. Seperti dikutip dari Mirror.co.uk, Jumat (2/5/2014), cerita Tsukimi dimulai ketika beberapa tahun lalu ia kembali ke kampung halamannya di Nagoro, Jepang. Nagoro seperti daerah yang terisolasi dari kehidupan modern.
Sebagian besar warga yang ia kenal banyak yang sudah meninggalkan desa. Populasinya menurun drastis dari ratusan menjadi puluhan saja. Kini Tsukimi berteman 37 orang saja di sana.
“Sekarang hanya ada 37 orang yang tinggal di sini,” tuturnya.
“Sekarang hanya ada 37 orang yang tinggal di sini,” tuturnya.
Tak banyak kegiatan yang bisa dilakukannya. Oleh karenanya Tsukimi memutuskan untuk membuat boneka manusia. Dia menampatkannya di rumah-rumah yang kini tak lagi berpenghuni.
Di membuat boneka seolah-olah mereka siswa sekolah, seorang yang sedang memancing dan ada pula yang sedang menunggu bus.
Tsukimi menganggap boneka-boneka buatannya sebagai suatu bentuk penghormatan terhadap jiwa para kerabat yang sudah pergi mendahuluinya. Ia sudah menganggap boneka-boneka tersebut seperti anaknya sendiri.
Sejak sepuluh tahun terakhir, Tsukimi sudah membuat lebih dari 350 boneka. Sekarang desanya sudah dipenuhi penduduk lagi, meskipun tentu saja suasananya tetap sepi.
Berkat Tsukimi, Nagoro kini dijuluki sebagai lembah boneka. Julukan yang barangkali bisa membuatnya tercatat dalam sejarah.
Ini dia foto-foto Tsukimi dalam Moment Journal
