SOLOPOS.COM - Gunung Merapi (JIBI/Solopos/Antara/Teresia May)
Solopos.com, BOYOLALI — Peningkatan aktifitas gunung merapi setelah ditetapkan menjadi waspada kembali muncul. Tercatat tiga kali dentuman terdengar dari Pos Pemantau Desa Jrakah, Selo, Boyolali, Kamis (1/5/2014). Dentuman tersebut hanya terjadi di dalam perut gunung tanpa menyemburkan material vulkanis ke luar.
Petugas di Pos Pemantau Jrakah, Azwar, mengatakan dentuman tersebut terdengar pada pukul 08.22 WIB, 08.34 WIB, dan 08.52 WIB. Sebelumnya pada Rabu (30/4/2014) juga terdengar beberapa kali suara dentuman. Meski demikian, menurutnya kondisi Merapi terbilang masih aman.
“Meskipun masih dirasa aman, namun kami tetap waspada mengamati aktivitas Merapi, mengingat per 29 April terjadi peningkatan status,” ujar Azwar saat ditemui Solopos.com di Pos Pemantau Desa Jrakah, Kamis.
Azwar menambahkan status merapi tidak selalu naik, artinya ketika ada peningkatan status masih sangat memungkinkan terjadinya penurunan status. Pihaknya kini sudah menyosialisasikan dengan warga sekitar terkait peningkatan status merapi.
“Kami sudah menyosialisasikan kepada warga melalui radio komunitas terkait naiknya status merapi, namun perlu diketahui dari status waspada bisa saja jadi kembali ke status normal,” tambahnya.
Relawan Jaringan Lingkar (Jalin) Merapi, Mujianto, mengatakan setelah terjadi erupsi pada 2010, Gunung Merapi menunjukkan perbedaan karakter. Salah satu karakter baru tersebut adalah keluarnya bunyi dentuman di dalam perut gunung.
“Sebelum erupsi pada 2010, hampir tak pernah terdengar dentuman, tapi kali ini sering terjadi. Terkadang mau meletus juga tak ada tanda-tandanya. Ya kami harus mempelajari karakter baru dari Merapi ini,” ujarnya.