News
Kamis, 1 Mei 2014 - 15:50 WIB

HARI BURUH 1 MEI : Kecewa UMP DKI Jakarta, Buruh Usung Keranda Jokowi-Ahok

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi demo buruh (JIBI/Solopos/Antara/M. Agung Rajasa)

Solopos.com, JAKARTA — Buruh melakukan aksi demonstrasi di kantor Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi dengan membawa keranda mati terbuat dari karton bergambar foto Jokowi dan wakilnya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Dalam keranda bertuliskan “Innalillahiwainnailaihirajiun” dalam aksara Arab itu, demonstran menuding keduanya sebagai boneka pengusaha, pembohong, pembajak karakter, dan setan kota. Buruh kecewa dengan penetapan upah minimum sektoral provinsi (UMSP) yang diteken Jokowi.

Advertisement

Wakil Ketua Bidang Advokasi Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM-SPSI), M. Toha, mengatakan para buruh keberatan atas keputusan Jokowi menetapkan UMSP di bawah angka yang disepakati bipartit antara pekerja dan pengusaha.

“Kita melihat Gubernur menetapkan UMSP di bahwa angka yang disepakati bipartit,” katanya di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (1/5/2014).

Mereka mencontohkan dalam UMSP 2014 yang dikeluarkan Jokowi, upah buruh sub sektor industri kabel listrik dan telepon ditetapkan Rp2.702.000, padahal dalam pembahasan terjadi deadlock pada kisaran angka Rp2,8 juta dan Rp2,855 juta. Oleh karena itu dia menyayangkan keputusan pemerintah yang tidak mengambil angka tengah dan justru mengambil angka di bawahnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif