Soloraya
Rabu, 30 April 2014 - 03:28 WIB

WISATA KARANGANYAR : Mega Proyek Sapta Tirta Pablengan Batal

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu bagian pemandian Pablengan, Matesih. (JIBI/SOLOPOS/Indah Septiyaning Wardani/dok)

Solopos.com, KARANGANYAR—Rencana mega proyek waterboom pengembangan objek wisata Sapta Tirta Pablengan, Kecamatan Matesih, Karanganyar yang diperkirakan menelan dana miliaran rupiah batal dilaksanakan.

Investor asal Hongkong yang semula siap menggarap Pablengan kabur lantaran hingga kini belum jelasnya status tanah objek wisata tersebut. Kepala Dinas Pariwisata Seni dan Budaya (Disparsenbud) Karanganyar, Istar Yunianto ketika dijumpai solopos.com di ruang kerjanya, Selasa (29/4/2014) mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) akhirnya akan mengembalikan wisata Pablengan menjadi wisata religi, seperti untuk semedi.

Advertisement

“Investornya memang tidak jadi. Dan kami kembalikan lagi dengan memperkuat Pablengan sebagai wisata religi,” tuturnya.

Istar mengaku hingga kini rencana pengembangan Pablengan menuai kendala lantaran belum adanya kejelasan status tanah. Tanah kawasan objek wisata Pablengan sudah lama dibeli Pemkab dari Mangkunegaran sebagai pemilik lahan. Namun proses pengalihan status tanah belum juga rampung. Hal inilah yang mengakibatkan ketidakjelasan status tanah di kawasan Pablengan.

Padahal, dia menambahkan banyak investor yang mulai melirik ingin berinvestasi mengembangkan objek wisata Pablengan. Salah satunya investor asal Hongkong yang sudah menyatakan kesiapannya untuk berinvestasi di sana.

Advertisement

Berdasarkan konsep yang yang telah disusun, objek wisata Pablengan akan dikembangkan menjadi wisata air waterboom dan religi. Objek wisata tersebut akan diperluas sekitar dua hektare ke arah timur di atas tanah milik Perhutani dan satu hektar ke utara di atas tanah milik Pemdes setempat. Pengembangan objek wisata ini akan dikerjasamakan dengan berbagai pihak. Selain investor, pihaknya juga akan menggandeng Perhutani dan Pemerintah Desa (Pemdes) Pablengan. “Tapi karena tidak jadi dikembangkan, ya akan kembalikan lagi menjadi wisata religi,” tukasnya.

Istar mengatakan akan mengoptimalkan objek wisata Pablengan sebagai wisata religi. Penataan kawasan Pablengan dimulai pada 2013 lalu. Sejumlah sarana dan prasarana yang ada ditingkatkan dan diperbaiki, seperti kamar mandi. Selama ini pendapatan Sapta Tirta Pablengan mencapai target, yakni Rp200 juta per tahun. Dengan jumlah rata-rata pengunjung mencapai 500 orang per bulan.

“Pengunjung datang memang orang-orang yang melakukan wisata religi. Jadi kami akan optimalkan itu,” tuturnya.

Advertisement

Sebagaimana diketahui site plan kawasan Pablengan, Matesih akan dibangun waterboom, taman bunga, kolam renang, kolam air panas dan tempat terapi herbal.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif