News
Rabu, 30 April 2014 - 14:02 WIB

Ingin Melanjutkan Studi ke Jerman? Simak Informasi Berikut

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Direktur Freshman Institute Prof. H.J Buchkremer sedang memberikan pengenalan kampusnya kepada sejumlah calon siswa Freshman di Jogja, Selasa (29/4/2014). (JIBI/Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)

Harianjogja.com, JOGJA– Antusiasme masyarakat untuk studi ke Jerman setiap tahun menunjukkan peningkatan. Rata-rata, masyarakat Indonesia yang belajar ke Jerman mencapai 2.500 orang pertahun.

Menurut CEO Institut De Eurnesia (Idea) Johannes Kembuan, ada sejumlah alasan mengapa Jerman menjadi salah satu tujuan favorit untuk belajar. Selain Jerman menjadi salah satu negara maju, biaya studi di sana tidak semahal dengan negara-negara lain seperti Australia, Jepang dan Amerika.

Advertisement

“Biaya hidup dan studi di Jerman paling murah, di antara negara-negara maju lainnya,” jelas Johannes kepada Harianjogja.com, di sela Road Show Idea kelima kota, Selasa (29/4/2014) di Grand Aston Jogja.

Menurut Johannes, dinilai dari sisi akademik Jerman menjadi salah satu kiblat kemajuan di bidang sains dan teknologi. Hal itu dikarenakan, pemerintah Jerman mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk memajukan bidang riset.

Terutama, di bidang kedokteran dan farmasi. Kondisi tersebut, lanjutnya, memberi kesempatan kepada anak-anak muda Indonesia untuk dapat bersaing di bidang pendidikan di era globalisasi.

Advertisement

“Kenapa di Jerman pendidikan murah? Sebab, seluruh mahasiswa di Jerman baik asing maupun lokal, dananya disupport oleh pemerintah. Untuk kedokteran misanya, hanya butuh, sekitar 23.000 Euro per tahun per mahasiswa,” tandasnya.

Meski begitu, sambung Johannes, ada kendala yang dialami siswa Indonesia untuk belajar ke Jerman. Idea sendiri, memberangkatkan rata-rata 50 siswa setiap tahunnya. Namun, pihaknya bertekad akan meningkatkan durasi pengiriman dalam satu tahun dua hingga tiga kali.

“Kendalanya masalah bahasa. Tapi, Idea mencoba menyelesaikan dan memberikan solusi masalah tersebut dengan memnyiapkan studi bahasa Jerman sejak dini. Mulai SD, SMP dan SMA siswa dapat dibekali dengan bahasa Jerman,” katanya.

Advertisement

Ditambahkan Direktur Adcom Herdianti Wulandari, Jogja menjadi salah satu kota yang dikunjungi Idea. Selain Jogja, penjaringan siswa ke Jerman juga dilaksanakan di Solo pada Rabu (30/4/2014), Surabaya, Manado dan berakhir di Jakarta pada Senin (5/5/2014) mendatang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif