News
Senin, 28 April 2014 - 05:40 WIB

PROGRAM STUDI BARU : Prodi Baru Tunggu Kiprah Lulusan Buktikan Keandalan

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi wisuda lulusan perguruan tinggi (JIBI/Solopos/Dok)

Solopos.com, SOLO — Menyambut masa Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) sejumlah program studi (prodi) di perguruan tinggi dibuka dengan alasan banyaknya kebutuhan lulusan dari prodi tersebut. Meskipun ada pula beberapa prodi yang oleh beberapa pihak dipertanyakan masa depan lulusannya.

Di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo terdapat dua prodi dari Fakultas Pertanian yang tahun ini kembali dibuka, yaitu Prodi Ilmu Tanah dan Prodi Penyuluhan Komunikasi Pertanian. Kedua Prodi tersebut sebelumnya pernah dibuka, namun sudah beberapa tahun ditutup.

Advertisement

“Kini dibentuk lagi karena kami rasa penting untuk dijadikan prodi tersendiri. Kemudian, lulusan dari keduanya sangat diperlukan,” terang Pembantu Rektor I UNS, Sutarno, kepada wartawan, Jumat (25/4/2014).

Menurut dia, karena Indonesia merupakan negara agraris, maka Prodi Ilmu Tanah dan Penyuluhan Komunikasi Pertanian dinilai sangat penting. “Kenyataan masih banyak diperlukan,” sambung dia.

Advertisement

Menurut dia, karena Indonesia merupakan negara agraris, maka Prodi Ilmu Tanah dan Penyuluhan Komunikasi Pertanian dinilai sangat penting. “Kenyataan masih banyak diperlukan,” sambung dia.

Saat ini UNS juga sedang mempertimbangkan pembentukan sejumlah prodi baru yang telah dimandatkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti). Sutarno mengatakan sejumlah Prodi yang diminta untuk dimunculkan memang memiliki prospek bagus. Misalnya saja untuk S1 Perpustakaan, Statistika dan sebagainya.

“S1 Perpustakaan kebutuhan tinggi sekali. Statistika pun sama, laku sekali. Di kantor pemerintah daerah pasti butuh, dan belum banyak yang buka,” terang dia.

Advertisement

“Kami sudah kaji lama, dan memang kebutuhan pasar masih banyak,” ujar dia, Jumat. UTP sendiri berani membuka dua prodi baru tersebut karena menilai belum banyak perguruan tinggi yang membuka prodi tersebut khususnya di Solo.

Masih Proses

Di sisi lain, meski belum berani memberikan keterangan yang jelas prodi apa saja yang akan dimunculkan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) PKU Muhammadiyah Surakarta membuka sinyal akan memiliki empat prodi baru.

Advertisement

Hal itu disampaikan langsung Ketua Stikes PKU Muhammadiyah Surakarta, Weni Hastuti, saat ditemui Solopos.com dalam acara pembekalan soft skill bagi mahasiswa Prodi D III Keperawatan, Prodi DIII Kebidanan dan Prodi S1 Ilmu Gizi di Hotel Riyadi Palace, Sabtu (15/3/2014).

“Kami sedang mengajukan empat prodi baru. Sekarang masih proses,” ungkap dia. Hingga Jumat, kepastian tersebut belum juga ada, karena proses masih berlangsung.

Sementara itu, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) juga memiliki prodi yang baru dibuka tahun ini, yaitu Pendidikan Teknik Informastika dan Komputer (PTIK). Prodi serupa juga dimiliki oleh UNS. Namun keberadaan prodi tersebut sempat menjadi perbincangan banyak pihak menyusul dihapuskannya mata pelajaran TIK di jajaran pendidikan dasar dan menengah pada Kurikulum 2013.

Advertisement

Meski begitu baik pihak UNS maupun UMS memastikan lulusan PTIK tetap akan dibutuhkan di masyarakat.

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMS, Harun Joko Prayitno, mengatakan kurikulum pendidikan akan terus berkembang. Sebagai konsekuensinya, PTIK FKIP UMS akan membekali mahasiswanya agar tidak hanya mampu menjadi tenaga pendidik di sekolah.

Mahasiswa akan diarahkan untuk dapat menjadi instruktur IT yang nantinya dapat digunakan baik di lembaga formal maupun informal.

“Kurikulum akan berjalan, kurikulum akan berkembang, kurikulum akan mengalami dinamisasi, kurikulum akan mengalami perekayasaan. Jadi kurikulum itu bukan barang yang statis. Konsekuensinya dari itu maka yang akan dihasilkan PTIK FKIP UMS akan dibekali modal yang cukup,” terang dia saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (13/3/2014). Pihaknya optimistis PTIK dan kebutuhan IT ke depan tidak bisa dibendung lagi.

Begitu pula disampaikan Pembantu Dekan I FKIP UNS, Sadjidan, saat ditemui Solopos.com, Rabu (12/3/2014). Pihaknya optimistis lulusannya akan tetap memiliki prospek cemerlang ke depan.

“Sebab PTIK FKIP UNS ini kami kembangkan tecknopreneur,” ungkap dia. Dikatakan juga selain menjadi guru profesional, lulusan PTIK pun dapat mengembangkan usaha di bidang IT.

Dekan FKIP UNS, M. Furqon Hidayatullah, mengatakan keberadaan PTIK masih memiliki relevansi untuk memenuhi kebutuhan guru pengajar TIK di SMK. “Jadi nantinya lulusan PTIK kami ini disiapkan untuk memenuhi kebutuhan SMK. SMK sekarang ini sudah sangat banyak berkembang, sehingga kebutuhan juga akan banyak,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif