SOLOPOS.COM - Ilustrasi daftar calon anggota legislatif (caleg). (JIBI/Harian Jogja/Antara)
Solopos.com, BOYOLALI — Kabar penarikan bantuan oleh caleg PDIP Boyolali di Dukuh Sidorejo, RT 014/RW 003, Desa Sumbung, Kecamatan Cepogo, ini dibenarkan oleh tokoh RT setempat. Kabarnya, bantuan tersebut ditarik kembali karena si caleg, Joko Maryanto, tidak mendapat suara maksimal meski berhasil lolos ke DPRD Boyolali.
Ketua RT 14, Mintorejo, saat dimintai konfirmasi Solopos.com, membenarkan adanya penarikan kembali bantuan Rp3 juta oleh kader PDIP ranting Sumbung. Mintorejo tidak mempermasalahkan penarikan bantuan tersebut. Karena kebetulan uang Rp3 juta itu belum digunakan.
“Ya, uangnya sudah kami kembalikan. Tidak masalah, toh nanti katanya mau dikembalikan lagi.” Soal bantuan yang diberikan kaitannya dengan upaya mengamankan suara caleg PDIP, Minto juga membenarkan. “Ya dulu malah sampai tanda tangan kesepakatan. Tetapi kenyataannya lain. Suara Joko Maryanto dengan salah satu caleg Gerindra hanya selisih dua suara.”
Ketua KPPS TPS 9, Triyono, mengaku tahu tentang bantuan Rp3 juta. “Tapi saya sekadar tahu saja. Karena yang menangani langsung Ketua RT. Soal bantuan yang diminta lagi, saya tahunya dari warga.”
Pengurus PDIP Ranting Sumbung, Giyarto, membenarkan penarikan kembali bantuan tersebut dengan alasan partisipasi masyarakat setempat tidak sesuai dengan komitmen awal. “Itu dana untuk bangun talud. Tapi sampai sekarang belum direalisasikan. Jadi kami tarik kembali, nanti akan kami berikan lagi.”
Joko Maryanto saat dikonfirmasi mengaku tidak tahu adanya bantuan Rp3 juta yang mengalir ke Sidorejo. “Saya malah tidak tahu. Giyarto juga tidak pernah bilang apa-apa sama saya. Mungkin itu uang dari Giyarto sendiri. Kalau dana aspirasi jelas tidak mungkin, karena sebelum pemilu tidak ada dana aspirasi cair.”