Jogja
Sabtu, 26 April 2014 - 16:02 WIB

Pengusaha Batu Gamping Minta Usahanya Tak Ditutup

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pengusaha penggilingan batu gamping yang beroperasi di wilayah Kecamatan Ponjong mengadu ke camat setempat, Jumat (25/4/2014).

Mereka meminta agar pemerintah tidak menutup usaha pertambangan batu gamping karena akan berimbas pada pengusaha gilingan milik rakyat.

Advertisement

Ada empat perwakilan pengusaha penggilingan batu gamping yang melakukan audiensi dengan camat, Kapolsek Ponjong di kantor kecamatan, sekitar pukul 14.00 WIB. Mereka perwakilan dari Desa Sidorejo, Desa Gombag, Desa Bedoyo, Desa Kenteng dan Desa Karangasem.

“Usaha kami menggantungkan dari penambangan batu [gamping],” kata Tujiran, salah satu perwakilan pengusaha penggilingan batu gamping.

Menurut Tujiran, sejumlah pengusaha penggilingan batu gamping saat ini mengandalkan pasokan batu dari para penambang dengan alat berat untuk memenuhi ketersediaan bahan baku. Jika pemerintah, menutup usaha tambang, maka praktis pengusaha penggilingan batu gamping pun terancam bangkrut karena tidak ada pasokan. “Kalau mau menutup usaha tambanga jangan semua,” kata dia.

Advertisement

Sementara Camat Ponjong Susilo Marwanto mengungkapkan, aspirasi dari empat perwakilan pengusaha penggilingan batu gamping akan dia sampaikan ke Bupati Gunungkidul karena ia tidak memiliki kewenangan.

Menurut dia, sebagian besar warganya memang bergelut dalam usaha batu gamping, mulai dari pertambangan, penggilingan, dan pemotongan batu untuk berbagai hiasan rumah. “Memang antara usaha penggilingan dan penambangan ini saling membutuhkan,” ucap Susilo.

Susilo mengaku usaha penambangan batu gamping dengan alat berat memang dilarang namun ia juga tidak bisa berbuat banyak terkait dengan kebutuhan hidup masyarakat.

Advertisement

Susilo menyatakan, sudah pernah melakukan upaya mengalihkan usaha batu gamping lele namun upaya tersebut gagal karena warga merasa tidak mendapat penghasilan dari usaha lele. “Katanya hasilnya terlalu lama,” ujar Susilo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif