Soloraya
Sabtu, 26 April 2014 - 08:32 WIB

KASUS FLU BURUNG WONOGIRI : Bocah Balita Meninggal Diduga Suspect AI

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi flu burung (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, WONOGIRI–Seorang anak bawah lima tahun (balita) bernama Rido, 2, warga RT 001/RW 003, Dusun Kopen, Desa Pule, Kecamatan Jatisrono meninggal dunia diduga suspect tertular virus H5N1 atau flu burung. Balita itu menjalani rawat inap selama delapan hari di rumah sakit.
Informasi yang dihimpun Solopos.com, Jumat (25/4/2014) menyebutkan Rido menderita sakit demam tinggi pada Sabtu (12/4) lalu. Kemudian orangtuanya membawa Rido ke Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) Jatisrono. Rido menjalani rawat inap selama tiga hari. Selanjutnya, Rido dirujuk ke RS Amal Sehat, Kecamatan Slogohimo untuk menjalami rawat inap lanjutan.
Tak berapa lama kemudian, dia kembali dirujuk ke RSUD dr Moewardi, Solo untuk menjalani pengobatan medis secara intensif. Akhirnya, Rido menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu (20/4) lalu.
Diduga Rido terjangkit virus H5N1 lantaran sebelumnya terdapat kasus flu burung di sekitar lingkungan rumahnya. Beberapa ekor unggas mati mendadak. Namun, kasus flu burung tersebut tak dilaporkan oleh warga setempat kepada instansi terkait.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Nakperla) Wonogiri, Rully Pramono Retno mengatakan saat terdapat unggas mati mendadak yang diduga terjangkit penyakit flu burung tak dilaporkan ke instansi terkait. Sehingga pihaknya tak mengetahui ada temuan unggas mati mendadak.
“Sebulan lalu memang ada kasus penyakit flu burung di sekitar rumah Rido namun tak dilaporkan ke petugas kesehatan hewan di kecamatan. Tiba-tiba, sekarang ada laporan adanya balita meninggal dunia yang diduga suspect penyakit flu burung,” katanya kepada wartawan.
Pihaknya langsung berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Wonogiri untuk menginventigasi penyebab kematian Rido. Tim gabungan tersebut langsung menuju lokasi rumah Rido dan segera melakukan investigasi awal.
Lebih jauh, Rully menjelaskan pihaknya belum dapat memastikan apakah Rido benar-benar terjangkit penyakit flu burung atau tidak. “Belum bisa dipastikan karena tim gabungan masih bekerja melakukan investigasi. Kami masih menunggu hasil investigasi itu,” papar dia.
Di sisi lain, Kabid Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) DKK Wonogiri, Supriyo Heriyanto menjelaskan saat ini pihaknya telah mengirim hasil laboratorium medis Rido ke Kementerian Kesehatan. Hasil laboratorium tersebut akan diteliti oleh Kementerian Kesehatan.
Pihaknya menghimbau agar apabila ditemukan unggas mati mendadak segera melapor ke instansi terkait. “Hasil laboratorium medis sudah dikirim ke Kementerian Kesehatan. Sekarang masih menunggu hasilnya,” pungkas dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif