News
Jumat, 25 April 2014 - 00:31 WIB

KEBAKARAN SOLO : Antisipasi Kebakaran Susulan Toko Merdeka, Eskavator Dikerahkan

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas menggunakan ekskavator untuk mengangkat sampah sisa kebakaran toko alat tulis dan kantor Merdeka ke atas truk di Jl. Yos Sudarso, Nonongan, Solo, Kamis (24/4/2014). Sampah tersebut langsung dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA) Putri Cempo. (Ardiansyah Indra Kumala/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO—Petugas pemadam kebakaran membutuhkan waktu lebih dari 15 jam untuk menaklukkan api yang melalap habis toko alat tulis, Merdeka, di Jl. Yos Sudarso No. 7, Kauman, Pasar Kliwon, Solo, Rabu (23/4/2014). Beberapa unit mobil pemadam kebakaran disiagakan di lokasi kejadian untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran susulan.

Pantauan Solopos.com, Kamis (24/4/2014), satu unit eskavator dikerahkan untuk memindahkan sampah berbagai jenis bekas kebakaran dari dalam toko ke luar toko.

Advertisement

Selanjutnya tumpukan sampah itu diangkut truk untuk dipindahkan ke lokasi lain. Sejumlah petugas pemadam kebakaran beserta dua unit mobil pemadam masih siaga di tempat kejadian perkara (TKP).

Bahkan, pada pukul 10.00 WIB petugas beberapa kali masuk ke dalam rumah sambil membawa selang air. Mereka diinformasikan berusaha memadamkan bara yang beberapa kali muncul di tengah tumpukan sampah kertas dan plastik.

Advertisement

Bahkan, pada pukul 10.00 WIB petugas beberapa kali masuk ke dalam rumah sambil membawa selang air. Mereka diinformasikan berusaha memadamkan bara yang beberapa kali muncul di tengah tumpukan sampah kertas dan plastik.

Pemilik toko sekaligus rumah yang terbakar, Sugiarto Pandoyo, 61, istrinya, Felling, beserta anak dan saudara mereka tampak hanya dapat menyaksikan proses pembersihan puing-puing. Sejumlah pekerja toko terlihat menjumputi barang-barang dagangan yang masih berkondisi bagus.

Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo, Dono Tumpo, saat ditemui wartawan menyampaikan eskavator dikerahkan untuk mengeluarkan sampah-sampah yang berasal dari dalam toko. Selanjutnya sampah itu digelar di depan toko dan disiram air. Hal itu untuk memastikan tidak ada bara di sampah itu.

Advertisement

Dia menceritakan, petugas bekerja ekstra keras memadamkan api dari pukul 05.30 WIB hingga malam. Menurut dia, api baru dapat ditaklukkan pukul 18.30 WIB.

Informasi lain menyebutkan, api baru dapat dikendalikan pukul 22.00 WIB. Namun, kala itu masih ada asap yang terus mengepul. Dono menyebut api saat itu belum padam sepenuhnya, tapi kondisinya lebih dapat dikendalikan dari pada sebelumnya.

Kendati demikian, pihaknya tidak kemudian meninggalkan lokasi. Petugas pemadam dan beberapa unit mobil pemadam disiagakan di lokasi untuk mengantisipasi munculnya api kembali.

Advertisement

“Malam tadi [Rabu] sebagian besar pemadam kami tarik ke markas masing-masing. Tapi masih ada yang siaga di lokasi. Walau sudah di markas tapi semua kekuatan siaga dan akan ke lokasi jika ada api lagi,” imbuh Dono.

Dia menginformasikan, petugas pemadam yang dikerahkan untuk memadamkan api berjumlah 40 orang, termasuk petugas pemadam dari Sukoharjo, Karanganyar, Boyolali, dan Sragen.

Api Sulit Dipadamkan

Advertisement

Menurut Dono, api yang memberanguskan toko dan rumah tiga lantai itu sulit dipadamkan, lantaran titik api berada di lokasi yang tak terduga, yakni di dasar atau di tengah tumpukan kertas dan plastik.

Tinggi tumpukan barang sekitar 1,5 meter. Terlebih, barang-barang itu memenuhi seluruh ruangan dari lantai I hingga III. Petugas pun tidak dapat berada lama di dalam gedung karena terlalu banyak asap. Petugas yang keluar dari ruang dalam harus mendapat tambahan oksigen di pos PMI di lokasi.

“Kalau dilihat kasat mata api yang membakar barang-barang sudah padam. Tapi setelah dibrengkal [dibalik] ternyata di tengah ada bara. Karena waktu dibrengkal ada rongga, bara itu memunculkan api. Jadi barang-barang itu harus terus menerus disemprot air. Petugas juga kesulitan masuk ruangan di  belakang toko, karena harus melalui lorong yang tak begitu lebar,” kata Dono.

Pemilik toko, Sugiarto, saat dimintai konfirmasi terkait kerugian yang dialami dan seluk beluk bangunan, menolak berkomentar. Sementara itu, pada kesempatan yang sama tim Laboratorium Forensik Cabang (Labforcab) Semarang Bareskrim Mabes Polri mengolah TKP.

Kegiatan itu untuk menelusuri penyebab kebakaran. Ketua tim, AKBP Rini Puji Astuti, saat ditemui Solopos.com menyampaikan timnya mengecek kabel-kabel di ruangan yang terbakar. Selain itu petugas juga mengecek mesin genset yang berada di lantai II. Penyebab kebakaran dikatakan dia belum dapat disimpulkan, karena penelitian masih dilakukan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif