News
Jumat, 25 April 2014 - 02:16 WIB

BISNIS TELEKOMUNIKASI : Esia Bertekad Rebut Pasar CDMA

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - General Manager Esia Regional Jateng dan DIY, M. Prasetyo Prihadi (tengah), didampingi Area Manager Solo, Ramelan Atmajaya (kiri), memberi penjelasan kepada Wakil Pemimpin Redaksi Solopos, Suwarmin, di Griya Solopos, Kamis (24/4/2014). (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Salah satu perusahaan telekomunikasi Indonesia, PT Bakrie Telecom, mengklaim akan kembali meramaikan dan berebut pasar code division multiple access (CDMA) di Indonesia. Perusahaan yang mengusung merek Esia ini pun menyiapkan beberapa program, seperti pembagian modem gratis, meluncurkan produk smartphone dan feature phone, penambahan jumlah base transceiver station (BTS), dan lain-lain.

General Manager Regional Jawa Tengah (Jateng) dan DIY, M. Prasetyo Prihadi, didampingi Area Manager Solo, Ramelan Atmajaya, menegaskan Esia akan tetap ada di pasar. “Sebanyak 1.000 unit [modem] sudah dibagikan kepada mahasiswa UNS [Universitas Sebelas Maret]. Bahkan kami buat BTS khusus di sana [UNS]. Itu untuk pengembangan jaringan,” kata Prasetyo saat berkunjung ke Griya Solopos, Solo, Jawa Tengah, Kamis (24/4/2014).

Advertisement

Dia juga menyampaikan rilis dari Director & Chief Financial Officer Bakrie Telecom, Bachder Bachtarudin, terkait laba bersih kuartal I/2014 sebanyak Rp210,7 miliar. Laba bersih diperoleh karena perusahaan memperoleh laba selisih kurs senilai Rp440,12 miliar. Prasetyo juga menyampaikan jumlah pelanggan Esia secara nasional mencapai 12,25 juta dari sebelum 11,6 juta.

“Kami belum bisa menyampaikan target pencapaian pelanggan maupun nominal karena belum ditetapkan pusat. Kami fokus menggenjot promosi. Revenue Solo itu 60% untuk data dan sisanya voice dan SMS. Kami garap semua segmen melalui below the line. Kami harus efisien dan tepat sasaran,” imbuh Prasetyo.

Sementara Ramelan mengatakan manajemen Esia tidak lagi menggunakan cara lama untuk meraih pasar dan memperlebar jaringan. Dia mengaku akan menambah jumlah BTS yang sudah ada sebanyak 30 unit. Penambahan BTS dilakukan setelah pelanggan komplain terkait jaringan. Seperti yang akan dilakukan dalam waktu dekat. Dia mengaku mencari gedung maupun perkantoran di daerah Gentan dan Sukoharjo untuk memasang BTS.

Advertisement

Lebih lanjut saat ditanya kemungkinan mengambil pasar produk CDMA yang sudah tutup, Ramelan mengiyakan. Dia menyebut semua kemungkinan bisa terjadi. Terlebih pemain CDMA di Indonesia tidak banyak. “Potensi di Solo masih ada. Maka kami fokus pada distribusi dan kerja sama dengan mitra diler. Tahun ini kami fokus di pasar Solo. Soal BTS akan dibangun sesuai kebutuhan pelanggan dan bukan sebaliknya. Kami juga targetkan perpindahan pelanggan dari CDMA lain,” ungkap dia.

 

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif