Jogja
Jumat, 25 April 2014 - 13:02 WIB

Area Tempat Pembuangan Sampah Piyungan Mengkhawatirkan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para pemulung mengumpulkan sampah yang belum dipilah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Bantul. (JIBI/HarianJogja/Gigih M. Hanafi)

Harianjogja.com, BANTUL- Kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan, Bantul sudah semakin mengkhawatirkan. Jalan yang melewati TPA kerap tertutup sampah, akibat tidak maksimalnya pembuangan sampah ke tempat pembuangan. Menyusul rusaknya sejumlah alat berat yang berguna memadatkan sampah.

Pantauan Harian Jogja di TPA Piyungan yang berada di perbatasan antara Kecamatan Piyungan dan Pleret, Bantul, kondisi lingkungan di tempat ini jauh dari standar kebersihan. Di sepanjang jalan yang mengelilingi area pembuangan akhir, bertebaran sampah di pinggir jalan.

Advertisement

Memasuki area permukiman penduduk yang berada dekat dengan TPA, ribuan lalat langsung menyerbu, bau busuk terasa menyengat. Sampah-sampah itu semakin berterbangan ke mana-mana bila ada truk yang melintas.

Slamet Amir Suyoto, 45, warga sekitar TPA mengungkapkan, bila hujan tiba, jalanan yang ada di pinggir TPA tertutup sampah bercampur tanah becek. Warga kata dia, tidak hanya sekali mengeluhkan buruknya kondisi lingkungan di sekitar TPA kepada pemerintah.

“Jumat lalu pas hujan, jalan di sini tertutup sampah semua bercampur becek, motor enggak bisa lewat, malam-malam kami mendatangi pengelola TPA,” ungkap Slamet, Kamis (24/4/2014).

Advertisement

Sejak alat penggilas dan pendorong sampah rusak sekitar sebulan lalu, sampah semakin tidak terkendali. Biasanya, sampah-sampah itu dipadatkan oleh alat berat atau didorong ke dalam pembuangan.

“Sejak alat berat rusak, sampah hanya dibuang seadanya. Pernah saat kondisi hujan 25 rit mobil pengangkut sampah menurunkan sampah di jalan,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif