News
Kamis, 24 April 2014 - 12:25 WIB

Limbah Uang Rusak Dijadikan Suvenir

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas perwakilan Bank Indonesia DIY menunjukkan uang kertas yang tidak layak dan akan dimusnahkan di Kompleks kantor perwakilan Bank Indonesia DIY, Jl. P. Senopati, Jogja, Rabu (23/4). Rata-rata dalam sehari terdapat 500.000 lembar uang yang masuk dalam proses pemilahan uang layak dan tidak layak. Saat dihancurkan, didapatkan setidaknya 10 karung dengan muatan 50 kg limbah uang rusak. (HarianJogja/Gigih M. Hanafi)

Harianjogja.com, JOGJA—Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) DIY memanfaatkan limbah uang tak layak sebagai suvenir. DIY merupakan daerah pertama yang mencetuskan insiatif tersebut.

Kepala KPBI DIY, Arief Budi Santoso menyampaikan volume uang tak layak yang dimusnahkan tergantung pada cara masyarakat menjaga kelayakan uang masing-masing. Semakin kurang perhatian masyarakat dalam menjaga uang, semakin banyak uang yang dimusnahkan.

Advertisement

“Uang tidak layak itu bisa saja karena di uang kertas terdapat tanda atau coretan pena atau spidol atau bahkan pernah disteples,” paparnya saat ditemui di kantor setempat, Rabu (23/4/2014).

Dahulu, imbuh Arief, selesai diracik uang langsung dibakar. Dalam perguliran waktu, uang yang dihancurkan tidak lagi dibakar tetapi diserap Usaha Menengah Kecil (UKM) sebagai bahan bakar usaha tahu maupun bisnis lain.

“Sekarang, kurang lebih sebulan yang lalu limbah uang rusak itu tidak hanya menjadi bahan bakar tetapi dimanfaatkan sebagai suvenir. Misal gantungan kunci atau tempat bolpoin. Tidak menutup kemungkinan dikembangkan suvenir lain,” terangnya.

Advertisement

Inisiatif memanfaatkan limbah uang kertas tidak layak ini baru pertamakali dicetuskan KPBI DIY.

Suyanto sebagai Kepala Bagian Kas KPBI DIY menuturkan proses menghancurkan uang membutuhkan waktu selama dua hari, terhitung sejak hari pertama uang diserahkan kepada KPBI DIY. Waktu terlama dihabiskan untuk melakukan pemilahan uang tidak layak. Sementara penghancuran uang menjadi potongan kertas kecil hanya berkisar satu jam.

Rata-rata dalam tiap bulan KPBI DIY menerima sekitar Rp203 miliar uang yang harus dimusnahkan pada 2013. Sementara pada 2014 terjadi penurunan dengan jumlah uang rusak Rp115 miliar.

Advertisement

Bila dirata-rata dalam sehari terdapat 500.000 lembar uang yang masuk dalam proses pemilahan uang layak dan tidak layak. Ketika sudah dihancurkan, didapatkan setidaknya 10 karung dengan muatan 50 kg limbah uang rusak.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif