Jateng
Sabtu, 27 April 2024 - 14:14 WIB

Pengusaha Jateng bakal Rumahkan Karyawan Bila Kurs Rupiah Terus Menurun

Redaksi Solopos.com  /  Mariyana Ricky P.D  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang rupiah. (Antara)

Solopos.com, SEMARANG – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah (Jateng), meminta pemerintah pusat untuk secepatnya membenahi kinerja keuangan fiskal sebagai langkah menjaga nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika (AS).

Sebab, apabila kurs rupiah semakin tak terkendali selama tiga bulan berturut-turut, maka para karyawan pabrik dan perusahaan akan dirumahkan sebagai opsi agar tidak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK).

Advertisement

Ketua Apindo Jateng, Frans Kongi, mengatakan jumlah tenaga kerja industri di Jawa Tengah lebih dari 10 juta jiwa.

Oleh karena itu, operasional pabrik-pabrik akan semakin berat jika kurs rupiah semakin melemah dalam waktu tiga bulan ke depan.

Advertisement

Oleh karena itu, operasional pabrik-pabrik akan semakin berat jika kurs rupiah semakin melemah dalam waktu tiga bulan ke depan.

“Kalau berlangsung lama tentu amat berat. Kami pasti terbebani. Sebabnya apa? Barang tidak akan laku dijual. Soalnya daya belinya juga terpengaruh. Mau ekspor juga susah. Jalan satu-satunya kalau itu terjadi ya, kapasitas produksi di pabrik terpaksa dikurangi,” ungkap Frans kepada wartawan, Sabtu (27/4/2024).

Selain itu, Frans juga memperkirakan bahwa pelemahan kurs rupiah sedikit banyak membuat harga produk manufaktur akan melonjak. Namun, penentuan kenaikan harga produk akan dilihat dari kemampuan pasar di tiap kabupaten/kota.

Advertisement

Alternatif menghadapi kurs rupiah yang tak kunjung stabil, terang Frans, yakni dengan pilihan merumahkan karyawan. Menurutnya langkah itu menjadi cara agar tidak terjadi PHK massal secara besar-besaran.

“Bisa jadi kami akan rumahkan karyawan. Tapi yang jelas kami usahakan supaya tidak melakukan PHK terhadap karyawan,” janjinya.

Soal apakah ada kemungkinan Indonesia kembali mengalami krisis moneter seperti 1998 silam, Frans mengaku optimistis hal itu tak akan terulang.

Advertisement

Sebab, kalangan pengusaha Jawa Tengah masih percaya dengan kinerja tim ekonomi nasional yang dipimpin Menkeu Sri Mulyani dan Dirut Bank Indonesia.

“Saya masih optimististis tidak akan terjadi krisis moneter. Kami percaya tim ekonomi nasional, ada Bu Menkeu, Bank Indonesia. Kondisi gonjang-ganjing dunia ini tidak akan lama. Karena semua bangsa di dunia tidak menginginkan situasi keuangan memburuk, jadi pasti bangsa Indonesia tetap aman sejahtera. Pasti ada satu solusi supaya tidak ada kejadian berlarut-larut. Semua negara bertekad selesaikan ini. Kita tidak usah terlalu pesimis seperti tahun 1998-1999,” tutupnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif