Soloraya
Selasa, 22 April 2014 - 07:30 WIB

NASIB TENAGA HONORER : Pemkab Sragen Mulai Verifikasi Honorer K2

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Honorer K2 Sragen berunjuk rasa di halaman Setda Pemkab Sragen, Selasa (25/2/2014). (ilustrasi/Ika Yuniati/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN – Tim dari Pemkab Sragen mulai melakukan proses verifikasi tenaga honorer kategori 2 (K2) yang lolos tes CPNS 2013 sejak pekan lalu. Verifikasi dilakukan lantaran ada dugaan manipulasi data honorer K2.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sragen, Suwandi, mengungkapkan verifikasi oleh tim pemkab diketuai oleh Sekda dengan anggota diantaranya dari BKD, asisten serta inspektorat mulai dilakukan sejak Kamis (17/4/2014).

Advertisement

Proses tersebut ditargetkan rampung sebelum akhir Mei mendatang. “Kami cek dengan satker dan tim verifikasi kabupaten. Baru sedikit belum di seluruh satker [satuan kerja]. Ya yang diverifikasi 727 honorer K2 yang lolos itu,” terang dia saat ditemui wartawan di BKD Sragen, Senin (21/4).

Disinggung mekanisme verifikasi, Suwandi mengungkapkan proses yang dilakukan tim pemkab bersifat fleksibel. Verifikasi dilakukan dengan cara mendatangi satker tempat honorer K2 bekerja atau memanggil yang bersangkutan ke BKD. “Kami luwes saja. Bisa mendatangkan honorer atau kunjungan ke satker. Yang jelas ada yang kami datangi ke sana,” terang dia.

Terkait temuan manipulasi data dari proses verifikasi yang sudah berjalan, Suwandi menegaskan pihaknya bakal mengumukan hasil verifikasi yang dilakukan tim pemkab. Disampaikannya, dalam proses verifikasi tersebut, pihaknya ekstra hati-hati.

Advertisement

“Setiap ada permasalahan, kami lakukan konfirmasi. Kami harus hati-hati karena ini menyangkut nasib seseorang. Jangan-jangan dia lolos setelah diverifikasi jadi tidak lolos. Begitu pula sebaliknya,” ungkapnya.

Suwandi menegaskan pihaknya hanya melakukan proses verifikasi. Soal penggantian tenaga honorer K2 yang didapati melakukan manipulasi data, hal itu menjadi kewenangan pemerintah pusat. “Dalam verifkiasi kami tidak ada proses penggantian dengan yang lain. Itu nanti urusan pusat. Kami sebatas verifikasi kalau ternyata tidak lolos, ya tidak bisa melakukan proses pemberkasan,” katanya.

Pada bagian lain, Suwandi mengaku aduan terkait dugaan manipulasi data tenaga honorer K2 terus diterima BKD. Data-data aduan tersebut juga menjadi bahan pertimbangan tim melakukan verifikasi. “Walaupun sudah tutup, tetapi aduan tetap kami perhatikan. Jumlah aduan puluan ada. Ini juga menjadi bahan pertimbangan bagi kami,” katanya.

Advertisement

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Sragen, Joko Saptono, mengungkapkan berdasarkan hasil konsultasi yang dilakukan pekan lalu ke Badan Kepegawaian Negara (BKN), pemerintah daerah diberi waktu hingga 31 Mei melakukan proses verifikasi.

“Kami berharap verifikasi bisa secepatnya diselesaikan sehingga masih ada waktu melakukan verifikasi jika ada temuan lagi,” katanya.

Pihaknya juga menekankan agar pimpinan satker tak main-main. Pihaknya juga meminta para honorer juga diminta berani jujur. “Honorer harus berani jujur. Karena mereka akan membuat surat pernyataan yang ditandangani di atas materai. Kalau sampai terbukti memanipulasi data akan ada sanksi pidana. Pejabat kepegawaian juga harus hati-hati. Surat pertanggungjawaban mutlak itu tertulis by name,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif