Soloraya
Senin, 21 April 2014 - 09:15 WIB

UN SMA 2014 : Kunci Jawaban Ujian Bocor, UN di Karangayar Terancam Diulang

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi UN SMP (JIBI/Dok)

Solopos.com, KARANGANYAR—Pelaksanaan ujian nasional (UN) tingkat SMA/SMK di Kabupaten Karanganyar terancam diulang. Hal ini lantaran tingkat akurasi kunci jawaban soal yang bocor sampai 80 persen.

Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Karanganyar, Romdloni, kepada Solopos.com, Minggu (20/4/2014), mengatakan pelaksanaan ujian nasional bisa diulang jika memang kunci jawaban yang bocor sampai 80% lebih. Romdloni mengakui terbongkarnya praktik jual beli jawaban soal ujian nasional tingkat SMA mencoreng dunia pendidikan di Kabupaten Karanganyar.

Advertisement

“Ini memalukan sekali. Kalau memang jawaban yang bocor sampai 80% ya harus diulang. Tapi telusuri dulu sejauh mana tingkat kebocoran soal, apakah sudah menyebar ke peserta ujian lain atau tidak,” ujarnya.

Romdloni bahkan menyayangkan jabatan kepala dinas pendidikan pemuda dan olahraga (Disdikpora) yang dibiarkan kosong pada saat pelaksanaan ujian nasional. Dikatakannya, Bupati dinilai tidak pekan akan pentingnya pelaksanaan ujian nasional. “Harusnya disituasi genting seperti ini [ujian nasional] tunggu jangan asal mutasi orang. Apalagi samapi dikosongkan jabatannya. Ini akan menganggu kinerja Disdikpora,” tuturnya.

Romdloni meminta kasus praktik jual beli jawaban soal ujian nasional diusut tuntas sampai akar-akarnya. Mengingat, lanjut Romdloni, pengamanan soal sudah dilakukan berlapis-lapis. Tidak mungkin soal bocor tanpa ada pihak dalam yang terlibat pada kasus tersebut. Karena itu, pihaknya meminta kasus diusut tuntas.

Advertisement

Sementara itu, Disdikpora telah meminta klarifikasi peserta UN yang kedapatan membawa kunci jawaban soal pada hari kedua pelaksanaan UN. Berdasarkan pengakuannya, bocoran kunci jawaban belum sempat dinikmati. “Pada hari pertama UN, mereka belum sempat memanfaatkan karena kunci jawaban yang dikirimkan pelaku melalui blackberry, gambarnya kabur,” kata Sekretaris Disdikpora Karanganyar Agus Haryanto.

Sementara pada hari kedua, siswa gagal menerima kiriman bocoran jawaban UN karena pelaku diringkus polisi. Pihaknya akan menelusuri apakah kunci jawaban menyebar ke peserta lainnya atau tidak. Namun berdasarkan pengakuannya, kunci jawaban belum sempat beredar ke siswa lainnya. “Pagi hari kedua UN kuncinya sudah kedapatan aparat kepolisian dulu. Jadi belum menyebar ke yang lain,” ujarnya.

Agus mengatakan terus melakukan koordinasi dengan Polres Karanganyar dan panitia UN di tingkat pusat. Disdikpora juga melaporkan nama-nama siswa pembeli bocoran ke panitia Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk ditindaklanjuti.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif