News
Senin, 21 April 2014 - 04:32 WIB

PILPRES 2014 : Ical Tetap Capres, Golkar Juga Siapkan 3 Cawapres

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie. (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, JAKARTA — Hasil pemilihan calon anggota lembaga legislatif (caleg) Partai Golkar dalam Pemilu 2014 yang tidak memenuhi target membuat Golkar menyiapkan calon wakil presiden (cawapres) untuk capres partai lain agar posisi Golkar tetap aman di pemerintahan. Untuk menghadapi hal tersebut, Partai Golkar menyiapkan tiga cawapres untuk disandingkan dengan capres partai lain.

“Ada tiga nama kandidat cawapres yang ditawarkan untuk capres lain, yakni Jusuf Kalla, Akbar Tandjung, dan Luhut Panjaitan,” kata politikus senior Golkar, Zainal Bintang, dalam diskusi Membaca Dinamika Internal Partai Politik Jelang Pilpres 2014 di Jakarta Pusat, Minggu (20/4/2014).

Advertisement

Zainal menjelaskan ketiga nama tersebut keluar dalam rapat Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar yang dilakukan beberapa hari lalu. Ketiga nama tersebut bergulir sebagai respons atas rendahnya elektabilitas capres Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) dibandingkan capres PDIP Joko Widodo (Jokowi).

“Ketiga cawapres tersebut pilihannya bisa mendampingi Golkar mengirimkan kadernya menjadi pendamping baik untuk Jokowi atau bakal capres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto,” imbuh Zainal.

Advertisement

“Ketiga cawapres tersebut pilihannya bisa mendampingi Golkar mengirimkan kadernya menjadi pendamping baik untuk Jokowi atau bakal capres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto,” imbuh Zainal.

Zainal mengingatkan apabila pencapresan Ical dipaksakan dan kalah dalam pilpres, hal itu akan merugikan Golkar. “Kalau memaksakan [pencapresan Ical] Partai Golkar bisa kehilangan kursi RI 2 dan kursi pemerintahan, kami Partai Golkar tidak terbiasa di luar pemerintahan,” terang petinggi Musyawarah Kekeluargaan Gotong-Royong (MKGR) ini.

Meski begitu, ketiga nama tersebut masih belum pasti dikarenakan belum ada keputusan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Golkar yang rencananya diadakan awal Mei. Selain itu, rapimnas akan membahas evaluasi perolehan hasil pemilu legislatif yang tidak sesuai target dan mengevaluasi pencapresan Ical.

Advertisement

Sementara itu, Direktur Eksekutif Political Communications (Polcomm) Institute, Heri Budianto, menambahkan ada empat nama yang pantas menjadi cawapres dari Golkar. Nama-nama itu bisa didorong karena rendahnya elektabilitas Ical saat ini. “Ada manuver JK, Akbar Tandjung, Luhut Panjaitan, dan Priyo Budi Santoso,” ujarnya.

Meski demikian, Ketua Balitbang DPP Partai Golkar, Indra J. Piliang, memastikan Ical tetap akan bertarung sebagai capres meskipun dari internal partai mencuat desakan agar mundur dari bursa capres. Hal yang memperkuat dukungan tersebut adalah Golkar sudah mengamankan koalisi, namun Indra belum bersedia menyampaikan kepada publik koalisi yang dimaksud.

“Golkar sudah mengamankan koalisi. Nanti setelah resmi [disampaikan], kalau kami sebut, terus dicuri orang gimana dong,” ujar Indra dalam sebuah diskusi di Jakarta, Minggu.

Advertisement

Ical menjadi politikus Golkar yang paling sibuk sekarang ini. Dia melakukan pertemuan dan lobi-lobi kepada partai lain untuk meraih dukungan.

Terakhir, Ical bertemu dengan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud Md. di Bali untuk melakukan komunikasi politik. Komunikasi itu terus dilakukan untuk memperkuat dukungan. “Sudah ada komunikasi. Bang Ical lebih sibuk daripada yang lain soal rapat-rapat, ketemu terus, lobi terus,” jelas Indra.

Soal desakan agar Ical mundur dari bursa capres, Indra menganggapnya enteng. Sebagai partai senior, kata dia, Golkar terbiasa menghadapi dinamika seperti itu saat tahun pemilu.  “Kalau tidak ada dinamika, namanya bukan Golkar.” (JIBI/Solopos/Detik)

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif