SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Harianjogja.com, BANTUL-Penarikan bantuan oleh Calon Legislatif (Caleg) yang kalah pemilu terus terjadi di Dusun Lo Putih, Desa Jatimulyo, Kecamatan Dlingo Bantul.
Sebelumnya, seorang caleg asal PKB sekitar 12 April lalu menarik dua buah mesin genset dan seperangkat alat gamelan yang sebelumnya ia berikan ke warga Dusun Lo Putih jelang Pemilu 9 April. Uang suap itu ditujukan agar warga memberikan suara pada caleg tersebut. Namun, karena kalah, dan perolehan suara di Lo Putih tidak seperti yang diharapkan, sejumlah bantuan yang telah diberikan ditarik kembali.
Belakangan, aksi penarikan bantuan kembali terjadi di Lo Putih. Bila penarikan bantuan sebelumnya dilakukan oleh seorang caleg perempuan, kini dilakukan oleh seorang caleg laki-laki dari Partai Golkar.
Penarikan bantuan itu diungkapkan Mijo, salah seorang warga setempat. Mijo sebelumnya menjadi perantara antara Tim Sukses Caleg tersebut dengan warga. Melalui tim suksesnya, caleg yang bersangkutan menitipkan uang senilai Rp3 juta kepada Mijo untuk membeli suara warga.
Uang itu rencananya bakal disumbangkan ke kas RT. Sebagai kompensasi, caleg dari Partai berlambang pohon Beringin itu meminta 90 suara dari sekitar 1.200 Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Lo Putih.
Ternyata, setelah rekap suara Pemilu selesai, caleg Golkar itu hanya mendapat 19 suara. Caleg itu pun dipastikan tidak lolos sebagai Anggota DPRD Bantul. Diduga kesal, karena kalah suara, bantuan yang telah diberikan ke warga diminta kembali.
Namun ternyata, menurut Mijo, sebagian dana itu sudah ia sumbangkan ke kas masjid di Lo Putih sehingga ia hanya bisa mengembalikan sebagian dana. “Dia mintanya dikembalikan semua, tapi gimana lagi sebagian sudah saya serahkan ke masjid,” ungkapnya, Minggu (20/4/2014).