Soloraya
Jumat, 18 April 2014 - 16:06 WIB

KELANGKAAN PUPUK : Pemberian Pupuk pada Tanaman oleh Petani Dinilai Overdosis

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi petani menebar pupuk (JIBI/Solopos/Dok)

Solopos.com, KLATEN—Dinas Pertanian (Dispertan) Klaten menilai pemberian pupuk urea oleh petani di lahan pertanian masih overdosis. Kondisi tersebut ikut menyumbang kelangkaan pupuk bersubsidi di tingkat petani.

Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian (Dispertan) Klaten, Joko Siswanto, mengatakan idealnya lahan pertanian seluas 1 Ha cukup diberi pupuk Urea maksimal 250 Kg. Namun, kenyataannya petani justru memberikan pupuk Urea 400 Kg-500 Kg untuk 1 Ha lahan pertanian.

Advertisement

“Masih banyak petani yang memberikan pupuk Urea hingga 500 Kg untuk 1 Ha, itu sudah overdosis,” tegasnya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu (16/4/2014). Menurutnya, pemberian pupuk yang overdosis bisa menyebabkan penurunan kesuburan tanah secara drastis.

“Pemberian pupuk Urea memang bisa meningkatkan kandungan N dalam tanah. Namun, hal tersebut juga mengakibatkan kesuburan tanah menjadi semakin menurun,” imbuh Joko.

Selain itu, sambungnya, penggunaan pupuk yang overdosis juga menjadi salah satu penyebab sulitnya mencari pupuk di tingkat petani. Padahal, Dispertan telah memetakan pendistribusian pupuk bersubsidi sesuai dengan luas tanam di tiap daerah.
Hingga Maret, total luas tanaman padi di Klaten mencapai 13.686 Ha. Secara rinci, pada Januari luas tanam mencapai 5.693 Ha, Februari 3.407 Ha dan Maret 4586 Ha.

Advertisement

Sementara, pada Januari-April Dispertan mengalokasikan 7.007 ton pupuk Urea untuk 26 kecamatan di Klaten. Dari jumlah tersebut, sudah disalurkan 6.254 ton pupuk ke masyarakat.

Stok pupuk yang tinggal 753 ton untuk April diprediksi tidak akan mencukupi kebutuhan. Dispertan pun terpaksa mengambil stok pada Mei dan Juni untuk mencukupi kebutuhan belasan ribu Ha tanaman pertanian.

Sejauh ini, Dispertan juga sudah melakukan berbagai langkah supaya petani tidak terlalu overdosis dalam menggunakan pupuk Urea. Selain gencar melakukan sosialisasi, petugas penyuluh juga melakukan pengecekan tanaman padi dengan menggunakan bagan warna daun.

Advertisement

Pengecekan melalui warna daun itu dinilai efektif untuk mengetahui kadar penggunaan pupuk Urea. Jika warna terlalu hijau muda, hal tersebut mengindikasikan bahwa tatnaman padi kurang pupuk. “Pengukuran bisa dilakukan pada tanaman padi yang usianya mencapai 21hari hingga 28 hari,” paparnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif