Soloraya
Kamis, 17 April 2014 - 07:30 WIB

UN PAKET C : 77 Peserta UN Paket C di Sragen Mangkir

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah peserta UN paket C menunggu Ujian Nasional (UN) 2014 dimulai di SMPN 5 Sragen, Rabu (16/4/2014). Di Sragen, terdapat 503 peserta UN paket C tahun 2014 ini. (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN – Sebanyak 77 peserta Ujian Nasional (UN) Paket C di Sragen tak hadir kala ujian digelar. Dari jumlah tersebut, terdapat peserta ujian yang terpaksa mengundurkan diri lantaran syarat pendukung kurang.

Satuan Pengawas UN Paket C dari perguruan tinggi Erni Widiastuti menjelaskan UN Paket C di Sragen digelar di dua tempat, yakni SMPN 5 Sragen dan SDN 12 Sragen, sejak Senin (14/4/2014). Diakuinya, terdapat sejumlah peserta yang tak hadir mengikuti UN tersebut.

Advertisement

“Yang datang 426 peserta. Yang tidak hadir 77 peserta,” katanya saat ditemui wartawan di SMPN 5 Sragen, Rabu (16/4/2014).

Salah satu penyebab peserta UN paket C tak ikut ujian, jelas dia, lantaran kurangnya syarat pendukung. “Pada hari pertama itu ada yang mengundurkan diri. Karena syaratnya kurang. Ada syarat menempuh pendidikan selama tiga tahun. Tetapi, karena berasal dari kelas akselerasi sehingga hanya menempuh pendidikan selama dua tahun,” ungkapnya.

Ketua Panitia UN Sragen, Suwardi, menjelaskan berdasarkan daftar nominasi tetap (DNT) terdapat 503 peserta UN paket C. Disampaikannya, seluruh peserta berasal dari pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) dan pondok pesantren (ponpes).

Advertisement

Diakuinya, terdapat sejumlah peserta yang masuk DNT tak ikut ujian. Selain lantaran kurangnya syarat pendukung, terdapat peserta yang tak bisa ikut ujian lantaran tak mendapat izin.

“Ada yang bekerja di pabrik. Tetapi, karena tidak bisa izin terpaksa tidak ikut ujian,” katanya.

Sementara itu, salah seorang peserta UN Paket C, Atik, 37, mengaku materi UN paket C cukup sulit. Meski demikian, dirinya optimistis bisa lulus ujian. “Lumayan sulit untuk ujiannya. Khususnya ujian hari ini yang bahasa Inggris,” ungkapnya.

Advertisement

Atik mengungkapkan niatannya mengikuti UN Paket C lantaran ingin mencari pekerjaan yang lebih baik. “Setelah ikut ujian dapat ijazah untuk cari pekerjaan yang lebih baik. Rencana nanti mau daftar jadi bayan. Selama ini bekerja sebagai ibu rumah tangga,” urai Atik yang berasal dari Tegalombo, Kalijambe tersebut.

Peserta lainnya, L. Eko Sutata, seorang bayan di wilayah Miri. Eko mengungkapkan memilih mengikuti UN Paket C lantaran selama ini belum memiliki ijazah SMA. Selain itu, niatannya mengikuti UN Paket C sebagai bentuk persiapan kelengkapan persyaratan bagi bayan setelah UU Desa disahkan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif