Jogja
Kamis, 17 April 2014 - 09:58 WIB

PERAYAAN PASKAH : Polres Sleman Siap Amankan 81 Gereja

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengamanan Hari Natal (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, SLEMAN – Polres Sleman siap mengamankan 81 gereja yang berlokasi di Sleman demi memberikan rasa aman bagi umat Kristiani yang merayakan Paskah. Ploting personel dilakukan secara terbuka dan tertutup dengan memaksimalkan tiap sektor.

Kapolres Sleman AKBP Ihsan Amin menjelaskan pihaknya akan memaksimalkan pengamanan untuk menciptanya keamanan dan ketertiban saat perayaan Paskah.

Advertisement

Meski tidak menyebutkan jumlah secara pasti, tapi Ihsan menegaskan seluruh personel Polres Sleman disiagakan untuk melakukan pengaman. Mulai dari Satlantas, Sabhara hingga Reskrim dan terutama personel tiap Polsek.

“Untuk pengamanan polanya, seluruh Kapolsek dan babinkamtibmas mendata seluruh gereja dan giatnya dan koordinasi dengan pimpinan gereja,” terang Ihsan, Rabu (16/4/2014).

Menurutnya pengamanan perayaan Paskah hampir sama dengan saat Natal 2013 lalu. Bedanya jika saat natal menggunakan posko tetapi saat ini lebih banyak dilakukan secara tertutup. Jika ada gereja yang minta untuk dilakukan sterilisasi, pihaknya siap memberikan melalui koordinasi dengan Satbrimob Polda DIY.

Advertisement

Lokasi gereja di Sleman yang diamankan yakni, Turi satu gereja, Tempel satu gereja, Cangkringan satu gereja, Sleman tujuh gereja, Seyegan tiga gereja, Minggir tujuh gereja, Moyudan tiga gereja, Godean lima gereja, Gamping enam gereja, Mlati empat gereja, Depok 17 gereja, Berbah enam gereja, Prambanan dua gereja, Kalasan empat gereja, Ngaglik tujuh gereja, Ngemplak tiga gereja, Pakem lima gereja.

Pihaknya tetap akan memberikan pengamanan khusus pada 14 gereja yang sebelumnya masuk dalam kategori rawan. Menurutnya kerawanan itu dipertimbangkan pada gereja yang berkapasitas besar.

Antara lain gereja Maria Asumta Pakem, Somoitan Turi, Santo Yosep Triharjo, Klepu Minggir, Efrata Gamping, Maria Asumpta Gamping, Santo Alfonsus Mlati, ST Yohanes Concongcatur, Marganingsih Kalasan, Aletheia Mlati, Keluarga Kudus Banteng Ngaglik, Santo Petrus Ngemplak dan Aloysius Mlati.

Advertisement

“Intinya tetap koordinasi dengan pihak gereja. Kami komitmen memberikan rasa aman,” ungkap dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif