News
Kamis, 17 April 2014 - 12:47 WIB

KECELAKAAN KAPAL FERI KORSEL : Korban Tewas Jadi 9 Orang, 287 Orang Masih Hilang

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dua helikopter terbang di atas kapal penumpang Korea Selatan yang tenggelam, di lepas pantai Jindo, Korea Selatan, Rabu (16/4). Feri yang diidentifikasi bernama "Sewol" itu membawa sekitar 470 penumpang, termasuk 338 siswa dan guru, dalam perjalanan menuju Pulau Jeju, sekitar 100km sebelah selatan semenanjung Korea. (JIBI/Solopos/Reuters/Yonhap)

Solopos.com, SEOUL — Korban jiwa kecelakaan kapal feri Sewol Korea Selatan (Korsel), Rabu (16/4/2014) lalu, terus bertambah. Hingga Kamis (17/4/2014) pagi, korban tewas mencapai sembilan orang dan 287 orang lainnya hilang.

Pejabat setempat, seperti dilaporkan CNN, Kamis, menyatakan ada 475 orang berada di kapal yang terbalik pada Rabu pukul 10.45 waktu setempat tersebut. Dari jumlah tersebut, 179 orang berhasil diselamatkan oleh petugas penjaga pantai. Saat ini polisi masih memeriksa kapten kapal dan menginvestigasi sistem keamanan kapal feri tersebut.

Advertisement

Setelah kejadian, kapten pesawat tersebut enggan berbicara banyak kepada pers. “Maaf, saya tidak bisa mengatakan apa-apa,” kata sang kapten seperti ditayangkan jaringan televisi Korea Selatan, JTBC.

Kapal itu bertolak dari Kota Pelabuhan Korsel, Incheon, Selasa malam (15/4), menuju Pulau Jeju di bagian selatan negeri tersebut.

Proses penyelamatan penumpang kapal yang tenggelam tersebut diiringi ketakutan luar biasa. Saat masih terapung-apung di atas kapal yang sudah terbalik, para penumpang tak punya pilihan selain bertahan. Di sekitar kapal, terdengar suara-suara yang memerintahkan orang-orang tersebut untuk tidak beranjak dari tempatnya.

Advertisement

Kondisi perairan tersebut memang tidak mungkin menceburkan diri ke laut karena suhu air yang membekukan. “Jangan bergerak, jika Anda bergerak, akan sangat berbahaya, jangan bergerak,” kata seseorang melalui pengeras suara.

Para penumpang kapal feri Sewol ini memang diliputi ketakutan. “Anak-anak memaksa untuk melepaskan diri,” kata seorang penumpang yang selamat.

Pera penyelamat kini mencari 300 orang yang masih hilang di perairan yang nyaris beku tersebut. “Kami diminta untuk bertahan di tempat, jadi kami tetap tidak beranjak. Tapi kemudian air terus naik, jadi kami berpegangan satu sama lain. Anak-anak berteriak minta tolong,” kata Hun Hung, kepada YTN dan dilansir CNN, menggambarkan kejadian itu.

Advertisement

Sebagian penumpang melompat untuk mencapai titik tertinggi di kapal dan berhasil selamat. Helikopter penyelamat menerjunkan kru untuk menaikkan penumpang dari dek kapal. Sebagian penumpang lainnya nekat terjun ke air yang membekukan. Beruntung, mereka masih bisa diselamatkan perahu nelayan dan kapal militer.

“Saya berenang sebentar untuk mencapai perahu penyelamat. Airnya sangat dingin, tapi saya ingin bertahan hidup,” kata Lim Hyung Min, salah satu dari 300 siswa SMA Seoul yang menumpang kapal tersebut.

Suhu air laut tercatat berkisar 50-55 derajat Fahrenheit (10-13 derajat C). Selain air membekukan, arus yang deras, dan terbatasnya jarak pandang juga menghambat pencarian.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif