Soloraya
Kamis, 17 April 2014 - 05:30 WIB

HASIL PEMILU 2014 : Perolehan Kursi di DPRD Turun, Pendiri PDIP Sragen Kecewa

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SRAGEN–Jebloknya perolehan kursi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sragen dalam Pemilu 2014 menuai kecaman dari pendiri partai tersebut di Bumi Sukowati dan barisan Banteng Liar.

Eks Sekretaris DPC PDIP Sragen periode 1999-2004, Suti Hantoro, saat ditemui wartawan di kediamannya, Rabu (16/4/2014), mengaku kecewa dengan merosotnya kursi PDIP di DPRD Sragen.

Advertisement

Apalagi kursi PDIP yang hilang cukup banyak yakni enam kursi. Menurut dia, jajaran elit pengurus DPC PDIP Sragen periode sekarang harus mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban.

“Tapi itu nanti tidak apa-apa, setelah Pemilu Presiden (Pilpres). Mundur adalah sikap ksatria. Tapi bila mau menjadi durjana dengan tetap menduduki posisi sekarang ya silakan saja,” kata dia.

Suti mengingatkan pengurus DPC PDIP Sragen supaya all out dalam pertarungan Pilpres 2014. Jangan sampai, sambung dia, PDIP mengalami kekalahan atau penyusutan perolehan suara.

Advertisement

Lebih lanjut Suti menyangkal alasan yang dikemukakan Ketua DPC PDIP Sragen, Bambang Samekto, bahwa penyusutan kursi PDIP periode 2014-2019 karena gempuran politik uang dari parpol lain.

Menurut Suti, penurunan suara PDIP karena elit partai terlalu berkompromi dengan parpol pemegang tampuk pemerintahan. Para politikus PDIP dinilai gagal menjalankan fungsi pengawasan pemerintahan.
Dia mencontohkan bungkamnya legislator PDIP saat persoalan pengisian sekretaris daerah (sekda) Sragen mencuat. Selain itu legislator PDIP tak bersuara terhadap sejumlah proyek Pemkab Sragen.

“Contohnya proyek pembangunan RSUD Sragen yang menelan Rp80 miliar tapi tak rampung dan proyek pembangunan SPBU di Tangen Rp10 miliar. Proyek ini tak berpihak kepada rakyat kecil,” ujar dia.
Alhasil, Suti menerangkan, kepercayaan masyarakat kepada politikus PDIP terus berkurang. Padahal, dia mengingatkan, sejak dulu Bumi Sukowati dikenal sebagai kandang banteng (PDIP).

Advertisement

Kekecewaan yang sama disampaikan Ketua Banteng Liar Sragen, Agus Prawoto, saat dihubungi solopos.com melalui telepon seluler (ponsel), Rabu. Dia menilai kinerja legislator PDIP jauh dari harapan rakyat.

Selain itu, dia melanjutkan, pengurus struktural DPC PDIP tidak mempunyai idealisme yang kokoh. Bahkan menurut dia, unsur pimpinan DPC PDIP terlalu bersikap arogan terhadap kader dan simpatisan.

“Penurunan enam kursi itu saja masih tertolong Jokowi efek. Bila tidak ada Jokowi efek penurunan kursi PDIP jauh lebih banyak. Sragen sedari dulu disegani karena merupakan kandang banteng. Tapi sekarang jadi kandang bubrah. Yang membuat bubrah petinggi-petinggi partai. Anak-anak kok suruh memimpin partai sebesar PDIP,” tandas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif