Soloraya
Rabu, 16 April 2014 - 15:48 WIB

Tak Kuat Berdiri, Rumah Tuna Netra di Sragen Ambruk Sendiri

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi RTLH ambruk (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN – Sebuah rumah milik warga Desa Jati, Sumberlawang ambruk Senin (14/4/2014) pagi. Ambruknya rumah tersebut lantaran kondisi rumah tak layak huni (RTLH).
Kepala Desa (Kades) Jati, Muji Slamet, menerangkan rumah ambruk tersebut milik Gimin, 65, warga Dukuh Gulan, RT 013, Desa Jati. Dia menjelaskan ambruknya rumah tersebut terjadi Senin sekitar pukul 02.00 WIB.

Dia menegaskan rumah ambruk bukan disebabkan kejadian alam seperti angin ribut atau hujan deras. Namun, ambruknya rumah lantaran kondisi yang sebelumnya sudah memprihatinkan.
Sekitar dua hari sebelumnya, jelas dia, Gimin bersama tiga anggota keluarga lainnya mengungsi di rumah salah satu anggota keluarga. “Kondisi rumah sebelumnya sudah doyong. Dua hari sebelum kejadian dia tinggal di tempat saudara,” ujar dia saat dihubungi Solopos.com, Rabu (16/4/2014).

Advertisement

Selain kondisi rumah yang memprihatinkan, Muji menerangkan kondisi penghuni rumah cukup memprihatinkan. “Penghuni rumah tersebut kondisinya memang terbelakang. Untuk Pak Gimin mengalami tuna wicara dan buta warga. Beliau tidak bekerja sama sekali. Saat ini mereka mengungsi di tempat saudara,” katanya.

Lebih lanjut, Muji menerangkan selain rumah milik Gimin, dua rumah lainnya di Desa Jati juga dalam kondisi rawan ambruk. Lantaran hal itu, pihaknya berharap ada perhatian dari pihak terkait untuk memperbaiki sejumlah rumah rawan ambruk. “Ada dua rumah lagi yang rawan di Desa Jati. Masing-masing berada di Dukuh Gulan, RT 013, dan Dukuh Brontok, RT 014. Kondisi rumah juga sudah doyong,” urainya.

Ketua Paguyuban Kepala Desa se-Kecamatan Sumberlawang, Ngadiman, menerangkan untuk mendirikan kembali rumah milik Gimin membutuhkan anggaran sekitar Rp10,625 juta. Pihaknya mengecam fenomena ambruknya RTLH tak lepas dari penolakan DPRD terkait usulan penganggaran rehab RTLH melalui APBD 2014. “Ini bukti kalau DPRD mementingkan kepentingan sendiri,” tegas dia.

Advertisement

Sementara itu, Camat Sumberlawang, Yuseph Wahyudi, mengaku sudah mendapat informasi terkait ambruknya satu RTLH tersebut. Pihaknya menjelaskan sudah melaporkan kejadian itu ke Dinas Sosial serta UPTPK Sragen.

Sembari menunggu turunnya bantuan dari pemerintah, pihaknya menjelaskan sudah berkoordinasi dengan jajaran pemerintah desa setempat untuk menggalang sumbangan guna membantu pendirian rumah. “Rencana pekan depan kami gotong royong untuk mendirikan kembali rumah tersebut,” terangnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif