Lifestyle
Rabu, 16 April 2014 - 07:11 WIB

KULINER SOLORAYA : Kenikmatan Es Puter Bergantung Santan dan Teknik Pembuatan

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pedagang es puter di seputaran Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah (Farid Syafrodhi/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Es puter adalah tinggalan kuliner masa lalu yang lestari hingga kini. Menikmati es puter yang lembut dan enak biasanya tidak membutuhkan waktu yang lama, namun tak demikian membikinnya.

Hanya dalam waktu beberapa menit, es puter yang berada di mangkok atau gelas, sudah ludes, pindah ke perut kita. Namun tahukah Anda, ternyata pembuatan es puter tak semudah menikmatinya. Butuh waktu yang panjang, bahan yang berkualitas dan teknik khusus untuk membuat es puter yang lembut.

Advertisement

Pembuat es puter di Warung Bakso Marem, Dayat, mengatakan dalam pembuatan es puter, dia membutuhkan setidaknya 15 butir kelapa untuk diambil santan kentalnya. Semakin kental santan, maka es puter yang dihasilkan semakin bagus.

Selain itu, kata dia, tahapan pembuatan es puter juga bukan hanya dalam satu waktu, melainkan butuh jeda beberapa saat untuk proses pembuatannya. Misalnya, sambung Dayat, malam hari dia sudah harus menyiapkan adonan campuran tepung maizena dan gula pasir. Setelah cairan tersebut dingin, pagi hari baru dicampur dengan santan yang masih segar. “Jadi menunggu dingin dulu, tidak langsung setelah matang kemudian dicampur dengan santan,” ujar Dayat.

Ketika adonan es sudah jadi, dalam pemutaran tabung es harus dilakukan secara terus menerus dan tidak boleh berhenti. Demikian juga saat mengaduk adonan, harus diaduk terus menerus secara merata hingga cairan membeku namun lembut. Waktu yang dibutuhkan untuk membuat es puter sekitar 30 menit.

Advertisement

Si pembuat es juga harus memperhatikan kondisi tabung. Jangan sampai tabung tersebut bocor dan air es dari luar masuk ke dalam adonan cair. “Kalau es nya masuk, hasilnya tidak lembut, tapi ada pecahan seperti es batu,” ujar dia.

Dalam sehari, dia hanya mengganti sekali es batu untuk membekukan es puter, yakni pada sore hari. Ketika musim buah, Dayat juga hanya mencampurkan irisan buah nangka pada es puter yang dia buat. Ketika musim durian, kata dia, memang banyak produsen es puter yang mencapurkan produknya dengan buah durian. Namun hal itu tidak dilakukan Dayat.

Beda halnya dengan yang dilakukan oleh Alex, pedagang es puter yang biasa menjajakan minuman dingin itu di depan Pasar Triwindu, kawasan Ngarsopuro, Solo. Dalam pembuatan es, dia sengaja tidak menambahkan susu pada adonan. Dia hanya memerlukan bahan santan, gula pasir dan irisan kelapa muda atau degan.

Advertisement

Alex tidak menambahkan susu pada adonan cair lantaran ada sebagian orang yang merasa enek ketika es puter dicampur dengan susu. Untuk memberikan rasa yang berbeda, dia hanya menambahkan tapai ketan di dasar gelas. “Ada teman-teman lain yang menambahkan mutiara merah dan buah di atas es krim,” terang Alex.

Sementara itu, pemilik Kedai Djadoel, Coco, 38, menambahkan meses dan nata de coco sebagai topping es krim. Dia juga membuat es puter yang diwadahi gelas kecil dari plastik untuk dibawa pulang. Harganya Rp1.000 per porsi. “Ke depan kemasan itu akan saya buat tertutup sehingga masih tetap steril ketika dibawa pulang,” ujar Coco.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif