News
Rabu, 16 April 2014 - 08:10 WIB

KRISIS SURIAH : Gerilyawan Suriah Dapat Pasokan Rudal Buatan Amerika

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gerilyawan Suriah menarik seorang anak dari jalanan untuk mengamankannya dari ancaman serangan penembak gelap yang loyal kepada Presiden Bashar al-Assad di Kota Aleppo, beberapa waktu lalu. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Solopos.com, BEIRUT — Para gerilyawan Suriah yang bertempur untuk menggulingkan Presiden Bashar al-Assad untuk pertama kali menerima sedikitnya 20 peluru kendali anti tank TOW buatan Amerika Serikat dari sebuah sumber senjata Barat.

Hal itu diungkapkan seorang pemimpin gerilyawan oposisi Suriah. “Para pejuang yang terorganisasi baik dan moderat dari gerakan Hazm untuk pertama kali menerima lebih 20 rudal anti tank TOW dari satu sumber Barat,” kata sumber yang tak bersedia identitasnya itu tanpa merinci siapa yang memasok roket-roket tersebut.

Advertisement

Gerilyawan itu menamakan diri sebagai Gerakan Hazm yang merupakan bagian dari Tentara Pembebasan Suriah yang beroposisi. Kelompok tersebut beranggota mantan perwira dan serdadu yang keluar dari militer Suriah untuk bergabung dengan para gerilyawan.

“Masih banyak lagi dijanjikan jika terbukti rudal tersebut digunakan secara efektif,” kata sumber tersebut. “Puluhan pejuang dilatih dengan bantuan internasional untuk menggunakan rudal ini.”

Dia menambahkan bahwa senjata-senjata itu telah digunakan di kawasan-kawasan pertempuran Provinsi Idlib, Aleppo dan Lataka di bagian utara Suriah.

Advertisement

Video amatir yang dibagi-bagikan oleh jejaring media Masarat menunjukkan para gerilyawan membuka kemasan, mamasang dan menembakkan beberapa rudal di lokasi-lokasi yang tak disebutkan di kawasan pedesaan Suriah. “Sebagian besar yang jadi sasaran adalah tank,” kata pejabat itu.

Menurut pemimpin gerilyawan itu, 20 rudal itu telah digunakan 100 persen efektif, selalu mengenai sasaran mereka. Para gerilyawan yang persenjataannya kalah dibandingkan dengan pasukan pemerintah, sering meminta Barat untuk memasok persenjataan khusus untuk mereka.

“Masyarakat internasional perlu membantu menghentikan tentara Bashar dan Iran [pendukung kunci pemerintah Suriah]. Kami menyerukan pengiriman senjata anti pesawat,” kata Louay Muqdad, seorang anggota Koalisi Nasional yang beroposisi, Selasa.

Advertisement

Revolusi di Suriah semula berlangsung damai tetapi kemudian berubah menjadi pemberontakan rakyat terhadap Presiden Bashar al-Assad yang berusaha mematahkan perlawanan para pejuang. Lebih 150.000 orang meninggal dalam krisis itu dan hampir setengah dari rakyat Suriah mengungsi di dalam negeri atau ke negara-negara tetangga sejak revolusi mulai Maret 2011.

Negara-negara Barat sebenarnya enggan mempersenjatai para gerilyawan karena takut senjata-senjata jatuh ke tangan kelompok-kelompok jihad yang kuat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif