Soloraya
Selasa, 15 April 2014 - 20:15 WIB

MUSEUM RADYA PUSTAKA : Komite Museum Minta Rp100 Juta untuk Digitalisasi 1.000 Naskah Radya Pustaka

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi koleksi Museum Radya Pustaka Solo (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SOLO —Komite Museum Radya Pustaka mengajukan anggaran biaya Rp100 juta dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Kota Solo 2014 untuk digitalisasi naskah kuno. Digitalisasi itu meliputi pula penerjemahan naskas-naskah berbahasa dalam aksara Jawa menjadi materi digital berbahasa Indonesia dalam huruf Latin.

Ketua Komite Museum Radya Pustaka Purnomo Subagyo, Selasa (15/4/2014), menganggap nilai anggaran biaya itu sebanding dengan tingkat kesulitan dari digitalisasi naskah yang sudah berusia lebih dari 100 tahun. “Untuk selembar naskah saja, menghabiskan dana Rp100.000, tingkat kesulitan pada translate aksara Jawa ke bahasa [Jawa berhuruf] Latin dan dari bahasa [Jawa berhuruf] Latin ke bahasa Indonesia,” papar dia saat ditemui wartawan, Selasa (15/4/2014).

Advertisement

Purnomo menjelaskan dari 380 buku yang dimiliki Museum Radya Pustaka, target digitalisasi sampai 2015 adalah 1.000 lembar. “Butuh waktu yang cukup lama untuk membuat dokumentasi dalam bentuk digital, oleh karena itu kami bekerja sama dengan Jurusan Sastra Daerah dan Deskomvis UNS [Universitas Sebelas Maret] Solo,” ujar dia.

Lebih lanjut Purnomo menuturkan Komite Museum Radya Pustaka juga bekerja sama dengan Universitas Indonesia (UI) untuk membuat jaringan perpustakaan. “Jadi hari ini [kemarin] seluruh pengelola naskah kuno akan duduk bersama dan membuat sebuah blog khusus naskah kuno.”

Menurut Purnomo, naskah kuno yang dikumpulkan akan dijadikan satu agar mempermudah masyarakat yang membutuhkan literatur mengenai naskah kuno. “Kalau ada yang mencari naskah tentang jawa, tinggal mengakses blog tersebut maka akan ditunjukkan Museum Radya Pustaka ini. Hal tersebut juga sebagai promosi museum ini,” tutur dia.

Advertisement

Selain itu, ke depannya Museum Radya Pustaka akan menyediakan horoskop Jawa selama dua kali dalam sepekan. “Sebagai orang Jawa memang harus percaya dengan horoskop Jawa. Untuk itu bagi orang-orang yang ingin berkonsultasi bisa datang ke museum pada hari-hari tertentu,” ungkap dia.

Purnomo memaparkan selain mengajukan dana untuk digitalisasi, Komite Museum Radya Pustaka juga mengajukan dana untuk keamanan senilai Rp50 juta. “Dana tersebut untuk satpam dan alarm untuk benda-benda tertentu. Tapi itu pun kalau disetujui Pemkot Solo,” tutur dia.

Menurut Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo, Pemkot Solo akan mengajukan dana kepada pemerintah pusat pada 2015. “Hal ini untuk mendukung sarana dan prasarana museum, tetapi kalau pemerintah pusat tidak mengabulkan kami akan memakai dana APBN perubahan terkait untuk [penerapan] teknologi di Radya Pustaka,” terang dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif