News
Senin, 14 April 2014 - 13:43 WIB

KASUS SUAP PLTU LAMPUNG : Emir Moeis Divonis 3 Tahun Penjara

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Emir Moeis (paling kiri) (Dok/JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, JAKARTA — Majelis Hakim pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta menjatuhkan hukuman tiga tahun penjara dan denda Rp150 juta subsider 3 bulan kurungan kepada mantan Bendahara Umum (Bendum) PDIP, Izedrik Emir Moeis.

Emir dinyatakan terbukti menerima hadiah dalam kasus proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Tarahan, Lampung, 2004. “Menjatuhkan pidana kepada terdakwa selama 3 tahun dan pidana denda Rp150 juta apabila tidak dibayarkan diganti dengan tiga bulan kurungan,” ujar Ketua Majelis Hakim, Matheus Samiaji, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (14/2/2014).

Advertisement

Emir terbukti secara sah dan meyakinkan menerima hadiah atau janji (gratifikasi) berupa uang sebesar USD357.000 dari Alstom Power Incorporated asal Amerika Serikat. Suap diterima lewat Presiden Direktur Pacific Resources Inc., Pirooz Muhammad Sharafih, dengan maksud memenangkan konsorsium Alstom Inc., Marubeni Corporation asal Jepang dan PT Alstom Energy System dari Indonesia terkait pembangunan enam bagian PLTU Tarahan.

Emir dinyatakan melanggar delik dakwaan alternatif kedua yaitu Pasal 11 dan UU No. 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) sebagaimana diubah dengan Undang-Undang nomor 20 tahun 2001. Majelis Hakim mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan meringankan Emir Moeis.

Hal yang memberatkan, kata Majelis Hakim, Emir selaku anggota DPR saat itu dinilai tidak mendukung perbuatan pemerintah yang tengah giat-giatnya melakukan pemberantasan korupsi. Sedangkan hal yang meringankan, terdakwa tidak pernah dihukum, terdakwa masih memiliki tanggungan keluarga, serta menderita sakit.

Advertisement

Sidang vonis politikus PDIP itu sempat tertunda sepekan sebab mesti dirawat di Rumah Sakit Harapan Kita lantaran penyakit jantungnya kambih. Bahkan, Emir menggunakan hak suaranya dalam pemilihan umum 2014 saat masih dirawat.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif