News
Minggu, 13 April 2014 - 08:31 WIB

KISAH MISTERI : Kerangka Wanita Tanpa Kaki di Zaman Besi Akhirnya Terkuak

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kerangka wanita tanpa kaki dari Zaman Besi (dailymail.co.uk)

Solopos.com, SOLO – Misteri penemuan kerangka seorang wanita tanpa kaki dari zaman besi terungkap sudah. Menurut para ahli hal tersebut mereka lakukan untuk menghindari mayat yang dikubur bangkit dari tempat ia disemayamkan.

Penemuan kerangka tanpa kaki tersebut telah ditemukan para ahli di dekat West Knoyle, Inggris setelah melakukan penggalian. Selain tanpa kaki, wanita tersebut juga dikuburkan bersama dengan bangkai domba dan kambing yang diletakkan di kepalanya. Penemuan yang tak biasa itulah yang menimbulkan tanda tanya besar bagi sebagian besar para ahli. Di sampingnya juga ditemukan sisa-sisa kerangka anak berusia 10 tahun dan dua pria dengan luka sabetan pedang.

Advertisement

“Saya pikir pemakaman ini merupakan suatu tanda mengenai keadaan yang sulit di mana orang-orang mungkin khawatir dengan keadaan mereka setelah meninggal,” kata Dr Melanie Giles, Dosen Senior dari ilmu arkeologi di Universitas Manchester, Inggris.

Dilansir Daily Mail, Kamis (10/4/2014), kematian wanita tersebut mungkin saja karena melahirkan, luka kekerasan atau karena penyakit. Oleh karena itulah penduduk setempat takut akan kemungkinan mayat itu dapat bangkit dari kematian dan menghantui masyarakat. Jadi, untuk mencegah kekhawatiran tersebut kadang-kadang mereka memenggal kaki setelah kematiannya agar tak bisa berjalan.

Mereka juga sering kali meninggalkan persembahan berupa makanan untuk mencegah mayat dapat hidup kembali. Sementara kambing yang ada di makam tersebut merupakan suatu persembahan pemakaman yang umum dilakukan. Kambing tersebut ditempatkan pada kepala atau dada bagian atas mayat untuk menenangkan jiwa dan mengirimkan makanan bagi sang mayat bagi kehidupannya di akhirat.

Advertisement

“Memenggal kaki merupakan sesuatu yang dilakukan setelah kematian untuk mencegah mayat menghantui masyarakat. Seperti semacam ritual yang dirancang untuk mencegah mayat tersebut bangkit menjadi mayat hidup,” ungkap Giles.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif