SOLOPOS.COM - Ilustrasi rekapitulasi perhitungan suara (JIBI/Dok)
Solopos.com, SUKOHARJO — Formulir model D1 berisi perolehan suara partai politik (parpol) dan calon anggota legislatif (caleg) Pemilu 2014 di Desa Kenokorejo, Kecamatan Polokarto diduga dimanipulasi. Dugaan itu mengemuka setelah terungkapnya perbedaan angka perolehan suara salah seorang calon anggota lembaga legislatif (caleg) Partai Amanat Nasional (PAN) di Daerah Pemilihan (Dapil) V (Polokarto, Mojolaban) itu, Winarno, dalam formulir D1 itu dengan data pada formulir model C1 (berita acara pemungutan suara).
Adanya perbedaan angka itu kali pertama diketahui oleh caleg PAN di Dapil V Abu Bakar. Caleg asal Dukuh Pabrik, RT 004/RW 001, Desa Wirun, Mojolaban tersebut telah mengadukan dugaan indikasi manipulasi itu kepada Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Polokarto, Sabtu (12/4) pukul 20.00 WIB.
Abu Bakar menduga manipulasi rekapitulasi data itu terjadi di tingkat Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kenokorejo. PPS tersebut dianggap telah memasukkan jumlah perolehan suara PAN ke perolehan suara Winarno, yang merupakan caleg nomor urut 1 di dapil tersebut. Padahal, suara parpol seharusnya masuk ke kolom suara parpol terkait.
Abu Bakar, saat ditemui wartawan di Kantor Pemerintah Kecamatan Polokarto, Minggu (13/4), mengatakan awalnya perolehan suaranya terhitung kalah dari perolehan suara Winarno. Namun, setelah mengecek C1 dan D1, pihaknya menemukan adanya perubahan data. “Yang kelihatan, suara partai masuk ke salah satu caleg PAN [Winarno],” kata dia.
Abu Bakar, saat ditemui wartawan di Kantor Pemerintah Kecamatan Polokarto, Minggu (13/4), mengatakan awalnya perolehan suaranya terhitung kalah dari perolehan suara Winarno. Namun, setelah mengecek C1 dan D1, pihaknya menemukan adanya perubahan data. “Yang kelihatan, suara partai masuk ke salah satu caleg PAN [Winarno],” kata dia.
Abu Bakar mengaku sudah menghubungi Winarno, Jumat (11/4/2014) malam, tapi panggilannya tidak direspons. Abu Bakar, Sabtu malam itu juga, kemudian melaporkan masalah itu ke Panwascam Polokarto. Pihaknya ingin meminta kepastian mengapa sampai terjadi perbedaan data di C1 dan D1 dari PPS Kenokorejo.
“Pada Sabtu malam setelah saya lapor Panwascam, barulah Winarno merespons melalui pesan singkat. Winarno meminta maaf. Mungkin dia sedang lelah sehingga data yang disodorkan berbeda. Saya ingin proses Pemilu ini bersih,” ujar dia tegas.
“Setelah cek lapangan, ada data di Desa Bulu, Polokarto, dari internal PAN yang menyebut suara Winarno 199. Padahal aslinya hanya 99. Barulah suara Pak Abu lebih tinggi dari Winarno,” jelas dia.
Ketua Panwascam Polokarto, Zailani, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Minggu, mengatakan sesuai data yang disodorkan Abu Bakar, rekapitulasi sementara hasil Pemilu di Dapil V menyebutkan Abu Bakar mendapat 2.776 suara. Jumlah itu lebih unggul 64 suara dibanding Winarno yang memperoleh 2.712 suara.
Setelah dicek di berkas C1 yang dimiliki Panwascam, diketahui data di beberapa TPS di Kenokorejo berbeda dengan data D1 di PPS Kenokorejo. Sesuai salinan data yang diterima Solopos.com, Minggu, perbedaan data antara C1 dan D1 terjadi di TPS 3, TPS 5, TPS 6, TPS 9, TPS 10, dan TPS 12. Beberapa suara PAN masuk ke perolehan suara Winarno. (selengkapnya lihat tabel)
“Kami akan mengklarifikasi PPS dan KPPS bersangkutan pada Senin (14/4). Mereka akan kami undang ke kantor Panwascam Polokarto,” jelas dia.
Ia menambahkan masyarakat harus aktif mengawasi pelanggaran-pelanggaran Pemilu. Jumlah personel Panwascam terbatas sehingga tak bisa mengawasi keseluruhan pelanggaran yang mungkin terjadi. Caleg PAN, Winarno, tidak merespons permintaan wawancara dari Solopos.com, Minggu. Pesan singkat dan telepon dari Solopos.com ke nomor ponsel yang bersangkutan tidak direspons.