Soloraya
Minggu, 13 April 2014 - 15:39 WIB

HASIL PEMILU 2014 : Anjloknya Jumlah Kursi PDIP di DPRD Sragen Jadi Sorotan

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berorasi saat kampanye terbuka Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Lapangan Nglorog Sragen, Selasa (1/4/2014). Kampanye terbuka tersebut dihadiri ribuan simpatisan partai dari berbagai daerah di Sragen. (Ardhiansyah IK/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN — Anjloknya perolehan kursi PDI Perjuangan Kabupaten Sragen dalam Pemilu 2014 dari 17 kursi menjadi 11 kursi menjadi perhatian besar pelbagai kalangan di Bumi Sukowati dan sekitarnya. Jika perolehan kursi PDIP di kabupaten/kota lain di Soloraya cenderung mengalami peningkatan, tak demikian halnya dengan di Sragen. Bukan hanya tak pasang, jumlah kursi PDIP di DPRD Sragen pun dinilai anjlok signifikan.

Pengamat politik Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo Moh. Jamin yang dihubungi Solopos.com, Minggu (13/4/2014), menilai penurunan kursi PDIP Sragen merupakan imbas dari kekalahan PDIP dalam Pilkada Sragen. Selain itu, menurut dia, penurunan kursi PDIP tidak bisa dilepaskan dari tidak adanya figur menonjol dari partai tersebut.

Advertisement

“Figur kuat di PDIP Sragen relatif tidak ada pascapilkada,” kata dia. Padahal, menurutnya, keberadaan figur sentral di internal partai sangat penting untuk menarik simpati masyarakat. Kondisi tersebut menurut Jamin menjadi pekerjaan rumah (PR) besar PDIP Sragen.

Jamin mengingatkan, PDIP Sragen harus bisa merebut tampuk kepemimpinan daerah bila tidak ingin perolehan kursi di parlemen terus merosot. “Pilkada Sragen yang akan datang jadi sangat vital,” tandasnya.

Advertisement

Jamin mengingatkan, PDIP Sragen harus bisa merebut tampuk kepemimpinan daerah bila tidak ingin perolehan kursi di parlemen terus merosot. “Pilkada Sragen yang akan datang jadi sangat vital,” tandasnya.

Jamin menyatakan upaya merebut kursi pimpinan daerah harus dimulai PDIP sedari sekarang. Sebagai langkah awal, menurut dia, perlu mengangkat figur sentral yang bakal maju dalam pertarungan Pilkada.

Figur tersebut harus bisa diterima seluruh bagian partai dan mempunyai elektabilitas tinggi di tengah warga Sragen. “Ini penting sekali. PDIP Sragen harus memulainya dari sekarang,” saran dia.

Advertisement

Menurut dia, figur kepala daerah sangat strategis untuk menentukan nasib partai politik. Andang mencontohkan eksistensi PDIP di bawah kepemimpinan Untung Wiyono selama menjabat Bupati Sragen.

Di sisi lain, menurut Andang, merosotnya kursi PDIP dipicu gagalnya proses konsolidasi partai pascapilkada. Dia mencontohkan munculnya barisan Banteng Liar beberapa bulan lalu.

Kemunculan Banteng Liar menurut Andang merupakan titik puncak dari kekecewaan kader terhadap pengurus DPC PDIP saat ini. “Mereka kecewa dengan kepemimpinan DPC PDIP sekarang,” jelas dia.

Advertisement

Untuk itu, Andang menyarankan PDIP Sragen melakukan konsolidasi untuk menyelesaikan friksi-friksi di tingkat internal. “Walau tidak mudah, rangkul kembali semua lapisan partai,” saran dia.

Andang menilai, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap PDIP menurun drastis akibat dari kurangnya kiprah yang dilakukan tokoh partai tersebut selama ini. Sehingga faktor Jokowi efek pun disebutnya tidak ngefek.

“Padahal fenomena perolehan kursi PDIP di Soloraya naik karena faktor Jokowi efek. Tapi kenapa tidak terjadi di Sragen? Jokowi efek jadi tidak ngefek karena kepercayaan masyarakat turun,” terang dia.

Advertisement

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, PDIP tampil sebagai pemenang dalam Pemilu 2014 di Sragen. Namun perolehan kursi PDIP Sragen di parlemen turun drastis dari 17 menjadi 11 kursi. Prediksi penurunan kursi PDIP diperoleh Espos merujuk data real count perolehan suara parpol dan caleg dari Pusat Data Eelektronik (PDE) Pemkab Sragen.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif