News
Sabtu, 12 April 2014 - 19:37 WIB

Jokowi Dikabarkan Diusir Puan Maharani

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jokowi, Megawati, dan Puan Maharani (Dok/JIBI/Antara/Megawati)

Solopos.com, JAKARTA — Kabar memanasnya internal elit PDIP menjelang Pilpres 2014 berembus kencang. Dikabarkan, calon presiden (capres) dari PDIP, Joko Widodo alias Jokowi, diusir dari rumah Megawati Soekarnoputri oleh Puan Maharani, Rabu (9/4/2014) lalu.

The Jakarta Post melalui situs Thejakartapost.com, Sabtu (12/4/2014), menulis saat itu Jokowi mengunjungi rumah Megawati, Jl. Teuku Umar, Jakarta Pusat, Rabu malam. Kabarnya, kedatangan Jokowi untuk mengikuti evaluasi perolehan suara PDIP yang di bawah target (27%) berdasarkan hitung cepat (quick count).

Advertisement

“Sebelum masuk rapat, kepada wartawan, Jokowi mengatakan dia tidak puas dengan hasil perolehan suara dan menyalahkan strategi politik PDIP yang dianggapnya belum maksimal,” tulis The Jakarta Post.

Sekitar 15 menit kemudian, Jokowi muncul dalam pertemuan dan mengatakan hal yang sama. Sebelum meninggalkan pertemuan, dia mengatakan berterima kasih atas seluruh elemen PDIP atas kemenangan partai tersebut.

“Sebuah sumber di PDIP yang enggan disebut namanya, mengatakan terjadi debat panas di dalam ruangan antara pendukung Jokowi dan putri Megawati, Puan Maharani, yang menjadi pemimpin divisi pemilihan umum,” tulis The Jakarta Post. “Kedua kubu saling tunjuk jari dan saling menyalahkan.”

Advertisement

“Puan lalu menyuruh Jokowi keluar. Dia sangat kecewa karena dia berharap popularitas Jokowi bisa membantu PDIP menang setidaknya sampai 30% suara, sehingga membuka jalan bagi dia menjadi kandidat wakil presiden,” tulis The Jakarta Post mengutip pernyataan sumber tersebut.

Megawati juga disebutkan sampai menitikkan air mata sepanjang debat tersebut. Namun kata sumber tersebut, Megawati menangis bukan karena melihat Jokowi diusir dari rumahnya, tapi karena terlihat ada gap antara Puan dan putranya, Prananda Prabowo, yang mendukung Jokowi.

Seperti diberitakan sebelumnya, perolehan suara PDIP yang di bawah 20% dikait-kaitkan dengan efektifitas efek Jokowi atau Jokowi effect dalam Pemilu Legislatif 2014. Meski demikian, dalam pernyataan resminya, Jokowi menyebut tetap optimistis menghadapi Pilpres yang dinilainya berbeda dengan pemilu legislatif.

Advertisement

Sementara itu, politisi PDIP, Aria Bima, membantah kabar itu. Menurut Aria Bima, hubungan Puan dan Prananda baik-baik saja. Bahkan dia menyebut Puan mendukung Jokowi. “Saya mengenal dengan baik keduanya, Prananda dan Puan. Puan jelas mendukung Jokowi sepenuh hati. Tampaknya ada pihak-pihak yang ingin bikin rebut dengan menyebarkan cerita tentang keretakan partai kami,” tulis The Jakarta Post mengutip pernyataan Aria Bima, Jumat (11/4/2014).

Baca Juga: Jokowi Bantah Bertemu Puan, Tegaskan PDIP Solid

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif