SOLOPOS.COM - Ilustrasi Raskin (JIBI/dok)
Solopos.com, SOLO–Sebanyak 34.518 paket beras untuk rakyat miskin daerah (raskinda) siap disalurkan dalam distribusi tahap awal, 17-22 April 2014. Setiap rumah tangga sasaran (RTS) bakal menerima dua paket beras dengan total 10 kilogram (kg). Hal itu menyusul ujicoba dan penyaluran raskinda secara simbolis di Kantor Kelurahan Sangkrah, Jumat (11/4/2014).
Berdasarkan pantauan solopos.com, raskinda yang disajikan dengan lauk lalapan disantap para pejabat dan warga selepas peletakan batu pertama pembangunan Kelurahan Sangkrah. Dalam uji coba itu, raskinda terbukti pulen dan layak dikonsumsi. Menurut Kepala Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Solo, Kenthis Ratnawati, tim telah beberapa kali mengecek kondisi raskinda di gudang pengadaan. Sejauh ini, pihaknya belum menemukan indikasi beras yang akan didistribusikan tak layak konsumsi.
“Namun yang terpenting saat distribusi besok. Kami sudah meminta satgas kelurahan jeli mengecek kondisi beras. Jadi bila melihat raskinda yang meragukan bisa langsung dikembalikan sebelum dikonsumsi warga,” ujarnya.
Kenthis mengupayakan mekanisme pengembalian beras nanti bisa diupayakan secepatnya setelah penulisan berita acara. Pihaknya telah mengomunikasikan itu dengan rekanan. Diketahui, Pemkot menggelontor anggaran Rp7,68 miliar untuk penyediaan raskinda Januari-Oktober. Dalam distribusi tahap awal, KKP memplot 34.518 paket raskinda bagi 17.259 rumah tangga sasaran (RTS). Bantuan tersebut jatah bulan Januari dan April. “Untuk jatah bulan Februari akan dibarengkan Mei, sedangkan Maret akan dirapel dengan Juni. Setiap paket berisi 5 kg raskinda,” urainya.
Kenthis menambahkan 34.518 paket raskinda telah dalam kondisi siap distribusi. Menurutnya, penundaan pendistribusian hanya untuk menyesuaikan jadwal pemberian raskin yang mulai dibagi 11-14 April. Disinggung sisa kebutuhan bagi pengadaan raskinda November-Desember, Kenthis memerkirakan sekitar Rp1.035.540 miliar. “Dana itu dengan asumsi pagu beras Rp9.500 per kg. Lelang menunggu kepastian anggaran di APBD Perubahan.”
Lurah Sangkrah, Singgih Bagjono, mengatakan ada sekitar 70 penerima raskinda di kelurahannya yang dicoret dari daftar penerima bantuan. Menurut Singgih, bantuan bagi 70 warga tersebut telah dialihkan pada yang lebih membutuhkan. “Ada yang meninggal, mampu dan sudah pindah. Kemarin atas sepengetahuan Ketua RT sudah dialihkan bantuannya. Jadi saat distribusi, 70 penerima tersebut sudah nama baru.”
Ihwal kesiapan personel dan fasilitas, Singgih mengatakan tak ada permasalahan. “Kami sudah terbiasa dengan penyaluran raskinda dan raskin.”