SOLOPOS.COM - Ilustrasi demonstran Venezuela yang ditangkap polisi (theguardian.com)
Solopos.com, SOLO – Ribuan warga Venezuela mem-posting foto telanjang mereka sebagai bentuk protes mereka terhada aksi brutal polisi di negara itu. Sebelumnya, polisi menggunakan cara yang sangat kontroversial dengan menelanjangi para demonstran yang terlibat dalam bentrokan yang terjadi di negara tersebut, pekan lalu.
Foto telanjang tersebut mereka unggah melalui akun Twitter pribadi mereka sebagai aksi protes pada pemerintah dan polisi. Seiring dengan banyaknya mahasiswa dari Universidad Central di Caracas, yang ikut serta memprotes aksi brutal tersebut membuat Venezuela sempat mengalami inflasi yang cukup signifikan dan berkurangnya sumber daya manusia.
Menurut BBC Mundo, ide itu berasal dari Ricardo Cie, seorang wakil presiden dari sebuah perusahaan pemasaran. Ia mem-posting foto telanjangnya dengan membubuhkan hastag #MejorDesnudosQue (Lebih Baik Dari Telanjang…) dan #DesnudosConLaUCV (Telanjang dengan Univercitas Central Venezuela).
Cie kemudian meyakinkan teman-temannya untuk melakukan hal yang sama. Usahanya tak sia-sia, dalam beberapa hari hastag yang ia ciptakan telah digunakan ratusan ribu kali dan ribuan foto telanjang juga telah diunggah di Twitter sebagai bentuk protes mereka.
Ketua dewan mahasiswa setempat Juan Requesens mengatakan setidaknya ada 3 demonstran yang dirawat di rumah sakit dengan luka serius akibat konflik itu. Para anggota milisi juga berusaha mencegah wartawan memotret seorang mahasiswa yang telah tak berdaya karena luka parah yang ia alami.
Sebanyak 35 orang telah tewas dalam bentrokan yang terjadi sejak Februari 2014. Demonstran tersebut menyerukan agar Presiden Venezuela, Nicholas Maduro, mengundurkan diri karena dinilai tak bisa memimpin negara dengan baik, kejahatan merajalela, dan kekurangan pangan menjadi persoalan besar di negara Venezuela hingga kini belum terselesaikan.