News
Kamis, 10 April 2014 - 23:31 WIB

UJIAN NASIONAL 2014 : Polri & Kemdikbud Koordinasikan Pengamanan UN

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Polisi berjaga saat pekerja menurunkan kardus berisi soal Ujian Nasional (UN) tingkat SMA sederajat di gudang Disdikpora, Kota Jogja, Kamis (10/4/2914). Soal tersebut akan didistribusikan ke 30 SMA/SMK yang ditunjuk menjadi koordinator kelompok kerja di wilayah DI. Yogyakarta pada Sabtu (12/4/2014). (Gigih M. Hanafi/JIBI/Harian Jogja)

Solopos.com, JAKARTA — Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) bakal membantu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN) bagi siswa-siswi SMA. Kedua instansi tersebut melakukan koordinasi jarak jauh melalui video teleconference bersama para kapolda dan jajaran staf Kemdikbud di seluruh Indonesia.

Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh, pihaknya telah bekerja sama dengan Polri sejak awal tahap persiapan Ujian Nasional 2014 dimulai. Dikatakannya, Polri telah membantu mengamankan sejak pencetakan kertas soal ujian dan distribusinya ke satuan-satuan pendidikan.

Advertisement

“Polisi tidak ikut mengawasi pelaksanaannya. Itu nanti tugasnya pengawas. Tapi pengamanan percetakan sampai distribusi dan pengembalian lembar jawaban itu polisi selalu ikut bersama tim UN. Kami berterima kasih karena polisi ikut mengawal,” ujar Nuh kepada wartawan, Kamis, (10/4/2014).

Sementara itu, dari pihak kepolisian, Kapolri Jenderal Pol. Sutarman mengaku telah memerintahkan personelnya mengawal pendistribusian soal ujian Ujian Nasional dengan teliti dan memastikan tidak akan terjadi salah lokasi distribusi. “Hindari terjadinya salah distribusi. Rayon berbeda, naskahnya juga berbeda. Pastikan naskah-naskah untuk tiba di tempat ujian tersebut. Saya minta H-1 sudah mendekat ke sekolah-sekolah,” tambah jenderal polisi bintang empat itu.

Lebih lanjut, Mendikbud M. Nuh mengatakan, meskipun polisi mengawal proses persiapan logistik Ujian Nasional, dia memastikan selama ujian berlangsung tidak akan ada polisi yang akan berjaga di ruangan ujian. Pengamanan yang dilakukan oleh polisi hanya dilakukan di luar ruangan kelas. “Saya pastikan polisi tidak sampai masuk ke ruang kelas, karena memang nggak boleh. Tapi polisi mendampingi sampai naskah itu masuk di sekolah. Setelahnya itu tugas para guru dan pengawas,” tukas Nuh.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif