Soloraya
Selasa, 30 April 2024 - 16:53 WIB

DPRD Beri Rekomendasi Tegas Soal Revitalisasi Solo Safari & Sentra IKM Gilingan

Redaksi Solopos.com  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pimpinan DPRD Solo memberikan dokumen rekomendasi atas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, dalam rapat paripurna DPRD Solo, Selasa (30/4/2024) siang. (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Revitalisasi Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) menjadi Solo Safari tidak luput dari sorotan anggota DPRD Solo. Dalam dokumen rekomendasi yang mereka sampaikan di rapat paripurna DPRD Solo, Selasa (30/4/2024), para wakil rakyat menyoroti kerja sama yang dilakukan Pemkot Solo dengan pihak ketiga di Solo Safari.

Menurut mereka, akibat kerja sama yang dilakukan pada waktu yang tidak tepat, realisasi pendapatan Perumda TSTJ tidak mencapai target. Perusahaan pelat merah itu hanya menyumbang pendapatan Rp56 juta.

Advertisement

Padahal mestinya Perumda TSTJ memberikan kontribusi pendapatan asli daerah (PAD) Rp400 juta. “Itu pun dengan mengorbankan UMKM di dalam maupun di luar taman yang tidak lagi bisa mengais rezeki di situ,” ujar Wakil Ketua DPRD Solo, Sugeng Riyanto.

DPRD Solo merekomendasikan agar Gibran menyelesaikan persoalan perjanjian kerja sama dengan pihak ketiga sebelum kontrak dengan Taman Safari. Hal itu penting untuk dilakukan supaya tidak ada pihak-pihak yang dirugikan.

Termasuk melakukan addendum kontrak dengan mengevaluasi pelaksanaan perjanjian maupun dari substansi perjanjian, sebelum tenggang waktu lima tahun antara BUMD TSTJ dengan PT Kelola Taman Wisata.

Advertisement

“Ya agar bargaining position para pihak bisa sejajar,” imbuh Sugeng.

Catatan lain DPRD Solo adalah soal revitalisasi Sentra IKM Mebel Gilingan. Keberadaan bangunan itu dinilai telah menggeser para pelaku IKM sebelumnya. Sehingga diperlukan perencanaan matang pengelolaan IKM yang berpihak kepada pedagang sebelumnya,  tidak dikuasai pemilik atau pemodal besar. Apalagi pembangunan Sentra IKM itu belum juga tuntas hingga kini.

DPRD Solo merekomendasikan agar pembangunan tersebut bisa segera diselesaikan dan dioperasikan. Yang tidak boleh dilupakan, dampak buruk pembangunan IKM Gilingan yaitu direlokasinya pedagang lama ke Bong Mojo. Hal itu membuat para pedagang nyaris kehilangan mata pencaharian karena tempatnya kurang strategis dan kurang representatif.

Advertisement

Pemkot Solo diminta membuat lokasi itu lebih representatif dengan memperluas bangunan. Bisa juga dengan mendesain ulang bangunan dan kawasan, melakukan promosi pasar mebel secara terus menerus, memberikan petunjuk arah lokasi pasar di persimpangan jalur lalu lintas strategis, dan membuka akses moda transportasi.

Langkah lain bisa dengan mengadakan pameran mebel di lokasi, serta memberikan pendampingan pemasaran, serta modal kepada pelaku UMKM.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif