News
Senin, 29 April 2024 - 20:13 WIB

Turunkan Angka Stunting, Ayo ke Posyandu!

Redaksi Solopos.com  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dua petugas dari Seksi Dokkes Polres Sragen melakukan pengukuran tinggi badan anak balita di Posyandu Mekar Rahayu Maegoasri, Puro, Karangmalang, Sragen, Kamis (15/6/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SOLO — Deputi Advokasi, Penggerkan, dan Informasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Sukaryo Teguh Santoso, mengatakan partisipasi masyarakat di posyandu adalah kunci penurunan stunting.

“Dalam upaya mendukung percepatan penurunan stunting, partisipasi masyarakat terhadap posyandu menjadi salah satu kunci. Kalau posyandu dibuka di hari tertentu, rasa-rasanya ya wajib lah semua keluarga ikut nyengkuyung, mendukung,” kata Teguh saat dihubungi di Jakarta, Senin (29/4/2024).

Advertisement

Teguh menyampaikan hal tersebut dalam rangkaian memperingati Hari Posyandu Nasional yang jatuh setiap 29 April.

Menurutnya, partisipasi ibu hamil perlu ditingkatkan apabila ingin menyukseskan program-program di posyandu.

Advertisement

Menurutnya, partisipasi ibu hamil perlu ditingkatkan apabila ingin menyukseskan program-program di posyandu.

“Artinya, ibu hamil harus datang, ibu dengan bayi di bawah dua tahun (baduta) harus hadir, untuk diperiksa berat, tinggi badan, lingkar kepala, dan aspek-aspek lainnya, jadi kuncinya ayolah datang ke posyandu untuk mewujudkan kesehatan ibu dan anak, termasuk mencegah stunting,” ujar dia sebagaimana dilansir Antara.

Teguh juga menegaskan dalam upaya penurunan stunting, posyandu juga mesti mampu meningkatkan cakupan partisipasi masyarakat.

Advertisement

Menurutnya, apabila kegiatan posyandu dijalankan dengan baik dan benar, maka stunting dapat dikelola dengan baik, karena termasuk salah satu bagian pencegahan.

“Contoh, posyandu itu kan sasaran utamanya ibu hamil. Nah standar operasional prosedurnya disarankan untuk percepatan penurunan stunting, paling tidak enam kali untuk pemeriksaan ibu hamil yang sebelumnya empat kali. Ini kan dilakukan di posyandu,” kata dia.

Ia juga menjelaskan bahwa program-program BKKBN telah terintegrasi dengan posyandu sejak tahun 1988.

Advertisement

“Sejak awal, tahun 1988 sebenarnya sudah ada integrasi itu, melalui program keluarga berencana, karena posyandu itu kan programnya kesehatan ibu, anak, termasuk bayi, balita, imunisasi, ada keluarga berencana. Artinya, integrasi BKKBN dengan posyandu sudah sejak awal dilakukan,” ucap Teguh.

Ia menambahkan sejak 1985, tanggal 29 April sudah dicanangkan sebagai Hari Posyandu Nasional, sekaligus menandai peresmian pembentukan posyandu oleh Presiden Soeharto.

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : BKKBN Posyandu Stunting
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif