Teknologi
Senin, 7 April 2014 - 20:20 WIB

PENEMUAN BARU : Ilmuwan Ungkap Yesus Tak Disalib Merentang

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Yesus Disalib (dailymail.co.uk)

Solopos.com, LONDON – Penemuan baru datang dari ilmuwan Inggris. Mereka menemukan hasil temuannya saat Yesus disalib.

Ilustrasi Yesus Disalib (dailymail.co.uk)

Advertisement

Para peneliti asal Liverpool John Moores University dan University of Pavia, Italia membuat hasil kesimpulan penelitian yang mengejutkan. Setelah mempelajari kain kafan Turin para peneliti mengatakan Yesus yang selama ini digambarkan disalib dengan tangan merentang ternyata disalib dengan tangan di atas kepala.

Huffingtonpost, Minggu (6/4/2014), perwakilan dari Liverpool John Moores University, Matteo Borrini mengatakan bahwa penyiksaan memaku kedua lengan berada di atas kepala lazim dilakukan untuk menyiksa orang pada zaman itu. Bersama rekan peneliti lain Borrini mengaku kesimpulan ini yang paling masuk akal.

“Eksekusi dengan posisi seperti ini sangat menyakitkan dan akan membuat korbannya kesulitan bernafas,” jelas Borrini.

Advertisement

Posisi menggantung korban seperti huruf Y tersebut akan meningkatkan kesulitan bernafas dan memunculkan rasa nyeri otot yang teramat sangat karena posisi tersebut sangat tidak nyaman dan menyakitkan.

Ilustrasi Yesus Disalib (dailymail.co.uk)

Temuan peneliti ini didasari pada hasil radio karbon terhadap kain kafan Turin pada 1998. Hasil radio karbon pada kain kafan Turin menunjukkan kain tersebut dipercaya berusia 728 tahun. Pada kain terlihat bercak darah yang mengalir. Diperkirakan sosok yang mengenakan kain itu adalah Yesus.

Advertisement

Indikasi Yesus disalib dengan tangan k eatas dapat dilihat dari kucuran darah pada kain.

Menurut peneliti, apabila tangan Yesus dipaku dengan membentuk huruf Y, maka darah akan mengucur melewati kedua lengannya sampai ke bawah, sedangkan apabila disalib membentuk huruf T maka darah yang keluar hanya akan ada di sekitar pergelangan tangannya saja.

Penelitian ini sebenarnya adalah tindak lanjut dari penelitian dari University of Oxford pada tahun 1998 silam. Oxford menggunakan perangkat radiokarbon untuk meneliti kain kafan Turin.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif