Soloraya
Minggu, 19 Mei 2024 - 11:19 WIB

Optimalkan 1.361 Ha Sawah Tadah Hujan, Petani Klaten Diguyur Bantuan Rp6,4 M

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pompa air bantuan untuk petani tadah hujan dipasang di dekat Sungai Dengkeng untuk mengalirkan air ke area sawah tadah hujan di Desa Beluk, Kecamatan Bayat, Klaten, Sabtu (18/5/2024). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Pemkab Klaten melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) terus mengoptimalkan luas tanam padi di Kabupaten Bersinar untuk mendukung kecukupan pangan di Indonesia. Salah satunya dengan optimalisasi lahan tadah hujan seluas 1.361 hektare (ha).

Lahan tadah hujan yang sebelumnya hanya satu musim tanam dioptimalkan menjadi dua kali musim tanam. Guna mendukung optimalisasi perluasan lahan tanam itu, Kementerian Pertanian (Kementan) menggelontorkan bantuan dengan nilai total Rp6,4 miliar dari APBN 2024.

Advertisement

Bantuan diberikan kepada petani dalam bentuk 31 unit pompa air, sembilan traktor roda empat, 25 unit irigasi perpompaan, serta satu traktor roda dua. Bantuan-bantuan itu digelontorkan ke kelompok tani terutama di wilayah lahan tadah hujan.

Selain itu, ada pemberian bantuan pompa air brigade dinas sebanyak 10 unit dan pompa air brigade Kodim sebanyak tiga unit. Pompa air brigade itu dipinjamkan ke kelompok-kelompok tani. Total nilai bantuan sekitar Rp6,4 miliar dari APBN.

Advertisement

Selain itu, ada pemberian bantuan pompa air brigade dinas sebanyak 10 unit dan pompa air brigade Kodim sebanyak tiga unit. Pompa air brigade itu dipinjamkan ke kelompok-kelompok tani. Total nilai bantuan sekitar Rp6,4 miliar dari APBN.

Bantuan itu secara simbolis diserahkan kepada pada penerima pada kegiatan monitoring dan evaluasi penambahan areal tanam di Desa Beluk, Kecamatan Bayat, Klaten, Sabtu (18/5/2024).

Kepala DKPP Klaten, Widiyanti, menjelaskan Kementan menargetkan setiap bulan luas tanam padi di Indonesia mencapai 1 juta ha. Artinya, dalam setahun ada 12 juta ha lahan tanam padi. Hal itu dilakukan sebagai upaya agar kebutuhan pangan nasional bisa tercukupi tanpa impor.

Advertisement

“Dalam rangka optimalisasi peningkatan luas tanam ini, Klaten mendapatkan target atau alokasi perluasan area tanam seluas 1.361 ha terutama lahan tadah hujan. Oleh Kementan kami didukung bantuan-bantuan tersebut,” kata Widiyanti.

Program Pompanisasi

Dari 1.361 ha sawah tadah hujan yang masa tanamnya bakal dioptimalkan, Widiyanti mengungkapkan 556 ha sawah berada di wilayah Kecamatan Bayat.

“Khusus di Desa Beluk area tadah hujan yang akan dioptimalkan sekitar 23 ha. Harapannya dengan bantuan yang diberikan, lahan bisa mendapatkan pengairan yang mencukupi serta dari yang biasanya satu kali tanam [padi], bisa dua kali tanam dalam satu tahun,” jelas Widiyanti.

Advertisement

Optimalisasi luas tanam padi di Desa Beluk dilakukan melalui program pompanisasi dengan memanfaatkan sumber air dari Sungai Dengkeng. Sekitar 23 ha sawah tadah hujan yang saat kemarau tak pernah ditanami padi karena kekurangan air.

Tahun ini, puluhan hektare sawah itu dioptimalkan untuk tanam padi saat kemarau memanfaatkan sumber air dari Sungai Dengkeng. Air dari Sungai Dengkeng diangkat menggunakan pompa kemudian dialirkan ke sawah dengan jaringan selang sepanjang lebih dari 100 meter.

Lebih lanjut, Widiyanti berharap upaya yang sudah dilakukan untuk optimalisasi area tanam yakni pengawalan sumber air permukaan. Dari total sasaran 25 irigasi perpompaan, sebanyak 15 lokasi bersumber dari sumur air tanah atau sumur dalam.

Advertisement

“Kami sudah berkoordinasi dengan DPUPR untuk melakukan geolistrik sehingga bisa dilakukan percepatan. Pada kegiatan optimalisasi luas area tanam, kami melibatkan TNI/Polri untuk mendukung ketersediaan pangan nasional,” ungkap Widiyanti.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Klaten, M Nasir, berharap program itu bisa meningkatkan produksi gabah di Kabupaten Bersinar sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional.

“Kami berharap produksi pertanian khususnya padi di wilayah Klaten dapat meningkat signifikan lewat program ini. Sehingga Kabupaten Klaten juga dapat turut berperan dalam ketahanan pangan nasional,” jelas dia.

Sementara, Komandan Kodim 0723/Klaten, Letkol Inf Bambang Setyo Triwibowo, siap mendukung optimalisasi perluasan area tanam. Personel TNI termasuk Babinsa bakal diterjunkan membantu petani.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif