SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/dok)
Solopos.com, KLATEN—Pemilu 2014 memasuki masa tenang. Tiga pekan penyelenggaraan kampanye terbuka lalu, Polres Klaten menyita 400-an motor blombongan yang digunakan simpatisan untuk konvoi.
Bahkan, pada hari terakhir kampanye, Sabtu (5/4/2014), simpatisan yang konvoi di jalanan sampai kocar-kacir menghindari razia besar-besaran yang dilakukan polisi.
Pantauan Solopos.com, Sabtu, razia motor digelar Satlantas Polres Klaten di sejumlah titik seperti di tugu adipura, Klaten Kota, Pedan, Ketandan, Jogonalan dan Trucuk. Ratusan personel polisi dikerahkan dalam razia kemarin.
Rombongan simpatisan yang konvoi di jalanan pun tidak luput dari operasi. Motor simpatisan yang knalpotnya normal dipersilahkan polisi untuk melanjutkan perjalanan. Sedangkan, motor simpatisan yang tidak menggunakan knalpot atau blombongan langsung ditilang polisi. Selain itu, motor blombongan juga diangkut ke truk patroli polisi.
Sementara, di simpang empat stadion Trikoyo, Klaten Kota, simpatisan yang menggunakan knalpot blombongan juga dihentikan polisi. Simpatisan PDI Perjuangan yang hendak mengikuti kampanye terbuka di stadion pun kocar-kacir menghindari razia petugas. Bahkan, simpatisan sampai berputar arah karena takut terkena razia polisi.
Kapolres Klaten, AKBP Nazirwan Adji Wibowo, melalui, Kasatlantas Polres Klaten, AKP Imam Zamroni, mengatakan pada hari terakhir kampanye pihaknya sudah memberikan tilang sekitar 165 sepeda motor blombongan. Jumlah tersebut berdasarkan data terakhir hingga pukul 15.00 WIB, Sabtu.
“Khusus hari terakhir kampanye hingga pukul 15.00 WIB kami sudah menyita dan menilang 165 motor blombongan simpatisan. Sedangkan, total selama penyelenggaraan kampanye sudah menyita sekitar 400 sepeda motor,” paparnya saat dihubungi Solopos.com, Sabtu.