Soloraya
Minggu, 6 April 2014 - 08:15 WIB

KAMPANYE PDIP : Panwaslu Sukoharjo Cari Bukti Pengerahan Siswa Sekolah dan Guru

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Remaja berpakaian mirip seragam sekolah terlihat hadir dalam kampanye terbuka PDI Perjuangan di Alun-Alun Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (5/4/2014). (JIBI/Solopos/Septian Ade Mahendra)

Solopos.com, SUKOHARJO-Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Sukoharjo kini serius mencari bukti kemungkinan adanya pengarahan siswa sekolah dan guru untuk mengikuti kampanye PDIP. Karena Panwas mengaku mendapat pesan singkat atau SMS dari berbagai pihak.

“Kalau lihat fakta di lapangan seperti ini kan ya banyak anak-anak terlibat di kampanye. Ini saya juga punya foto-fotonya. Cuma apakah mereka dimobilisasi atau dikerahkan itu yang sekarang kami sedang selidiki,” ujar aggota Panwaslu Sukoharjo, Cecep Choiul Soleh ketika ditemui wartawan di sela-sela memantau kampanye PDIP di Alun Alun Satya Negara, Sukoharjo, Sabtu (5/4/2014) sore.

Advertisement

Seperti diwartakan sebelumnya kampanye pamungkas PDIP Sabtu (5/4) diwarnai isu pengrahan siswa SMA/SMK dan guru se-Sukoharjo. Isu itu muncul melalui SMS berantai yan beredar di kalangan para guru. Namun Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sukoharjo, Bambang Sutrisno membantah ada instruksi agar para guru hadir di acara kampanye PDIP di Sukoharjo.

Terkait penganatan saat kampanye PDIP di Sukoharjo kemarin, Cecep lebih lanjut mengungkapkan, pihaknya akan menggelar rapat internal dan mengumpulkan data-data yang ada. Sebab pihaknya mengaku telah mengerahkan seluruh Panwascam se-Sukoharjo untuk mengawasi kampanye tersebut.

Dia juga mengaku akan mengkaji banyak pegawai negeri sipil (PNS) yang ada di arena kampanye apakah dikerahkan atau tidak. Karena pihaknya mengaku belum mempunyai data konkrit yang kuat soal kemungkinan mobilisasi PNS.

Advertisement

“Memang ada SMS yang mengaku PNS dan dia mengaku disuruh atasannya agar hadir di kampanye PDIP. Tetapi dia menolak menyebut nama, karea dia megaku takut dipindah ke daerah terpencil yang jauh dari rumahnya,” ujar dia.

Mengomentari persoalan ini Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sukoharjo, Bambang Sutrisno kembali membantah. “Tidak ada mobilisasi PNS dan pelajar untuk ikut kampanye PDIP. Hla kalau mereka memang ingin datang ke kampanye sendiri kan ya bisa. Khususnya untuk para pelajar karena ada band Repvblik sehingga para siswa banyak yang tertarik,” ujar dia.

Selain itu, kata dia, saat kampanye digelar sudah di luar jam kerja. Karena itu kalau ada guru yang datang ke kampanye, tanpa atribut parpol dan tak ada tindakan aktif membantu kampanye dinilai tak masalah.

Advertisement

Secara terpisah Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sukoharjo, Joko Triyono yang dikonfirmasi soal mobilisasi PNS di Pemkab Sukoharjo juga mengaku tak ada. “Tidak ada mobilisasi PNS. Kalau ada yang datang di kampanye itu mereka atas kehendak sendiri,” ujar dia.

Sementara itu salah seorag pelajar yang enggan disebut namanya dari salah satu sekolah lanjutan atas di Mojolaban mengatakan, dia datang bersama sejumlah teman-temannya untuk melihat grup band idolanya. “Saya datang bersama teman-teman kelas III lainnya ke sini. Mumpung ada ban Repvblik dan gratis,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif