Soloraya
Sabtu, 5 April 2014 - 23:15 WIB

PEMILU 2014 : Mega Ajak Kader PDIP Menangkan Jokowi

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kader PDIP (JIBI/solopos/Dok.)

Solopos.com, SUKOHARJO — Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, mengajak seluruh warga Sukoharjo mencoblos PDIP pada Pemilu Legislatif (Pileg) 9 April 2014. Dengan menggunakan hak pilih, maka rakyat ikut membantu partai menuju kemenangan.

“Kita sudah punya calon presiden [capres] dari PDIP yakni Joko Widodo [Jokowi], maka wajib hukumnya dimenangkan. Karena itu mari rebut kemenangan menuju Indonesia hebat agar kembali kekuasaan setelah 10 tahun terbelenggu,” papar Megawati saat berorasi pada kampanye putaran akhir PDIP di Alun Alun Satya Negara, Sukoharjo, Sabtu (5/4/2014) sore.

Advertisement

Pada kampanye kemarin Mega dan putrinya Puan Maharani yang juga Ketua DPP PDIP berkapanye di Kota Makmur Sukoharjo. Mereka bergantian berorasi di hadapan ribuan massa yang mengenakan atribut PDIP.

Pada orasinya, Mega juga mengatakan saat ini rakyat butuh pendidikan berpolitik. Mereka harus diberi pemahaman mengenai pentingnya pemilu sebagai langkah menentukan nasib bangsa. Sebab kampanye tidak sekedar hura hura berkonvoi menggunakan sepeda motor maupun mobil berkeliling kota. Tapi, Megawati menekankan, pemilu jauh lebih penting manfaatnya dalam lima tahun ke depan sebagai penentu kehidupan rakyat.

Advertisement

Pada orasinya, Mega juga mengatakan saat ini rakyat butuh pendidikan berpolitik. Mereka harus diberi pemahaman mengenai pentingnya pemilu sebagai langkah menentukan nasib bangsa. Sebab kampanye tidak sekedar hura hura berkonvoi menggunakan sepeda motor maupun mobil berkeliling kota. Tapi, Megawati menekankan, pemilu jauh lebih penting manfaatnya dalam lima tahun ke depan sebagai penentu kehidupan rakyat.

Dia mengingatkan para kadernya tak mudah tergiur dengan iming-iming partai politik (parpol) lawan yang memberi sesuatu terus kemudian disuruh memilih parpol lain tersebut. Biasaya, iming-iming itu berupa uang tunai maupun sembako.

Sementara itu Puan dalam orasinya mengatakan, Kabupaten Sukoharjo dinilai sebagai daerah penyumbang suara PDIP terbesar di Jateng yakni sebesar 20 persen. Pencapaian tersebut dinilai sebagai prestasi membanggakan sehingga diharapkan sebagai bagian dari upaya memenangkan Pemilu 2014.

Advertisement

Ketua DPC PDIP Sukoharjo, Wardoyo Wijaya mengatakan kampanye putaran terakhir dipadati ribuan massa. Karena itu, beban target mendapatkan banyak perolehan suara pada Pemilu 2014 diyakini bisa dicapai. “DPC PDIP Sukoharjo tetap optimistis bisa meraih banyak suara pada Pemilu 2014. Karena Sukoharjo merupakan salah satu lumbung suara PDIP,” papar dia.

Pada bagian lain suasana kampanye PDIP di Sukoharjo yang dipusatkan di Alun Alun dipadati ribuan peserta dari berbagai umur seperti balita, remaja, siswa sekolah lanjutan tingkat atas orang tua dan sebagainya. Kondisi ini membuat sejumlah akses jalan di Sukoharjo dipenuhi para peserta kampanye, mengakibatkan arus lalu-lintas tersendat. Beberapa di antara mereka menggeber gas motor yang knalpotnya bersuara nyaring sehingga memekakkan telinga.

Salah seorang anggota Panwaslu Sukoharjo, Cecep Choirul Soleh, mengatakan berdasar pantauannya, pihaknya tak menemukan adanya kendaraan berpelat nomor merah yang digunakan untuk kampanye. “Kalau teman-teman Panwas lainnya yang memantau tidak tahu apakah menemukan atau tidak. Nanti saya kordinasi dulu dengan mereka,” kata dia.

Advertisement

Kampanye PDIP di Sukoharjo kemarin diwarnai berbagai isu tak sedap. Karena bersamaan itu mencuat isu seperti percobaan penjarahan salah satu toko swalayan di Kartasura, perkelahian sesama massa beratribut PDIP di Polokarto, bentrok dengan partai lain dan sebagainya.

Namun Kasubag Humas Polres Sapari yang dikonfirmasi mengaku belum mendapat laporan tersehut. “Ini baru saja saya telepon Wakapolsek Kartasura tidak ada laporan itu. Malah nanti kalau ada bukti tolong kami dikabari, terus kejadian yang di Polokarto tadi juga kami belum mendapat laporan.”

Sedangkan Ketua PAC PDIP Polokarto, Sarono yang dikonfirmasi kejadian di daerahnya juga mengaku tak tahu. “Saya tadi keliling bersama teman-teman sejak pagi sampai pukul 13.30 WIB, tidak melihat ada bentrokan. Kira-kira di desa mana ya? ujar dia dengan nada tanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif