Soloraya
Rabu, 2 April 2014 - 16:54 WIB

HARGA KOMODITAS : Harga Cabai Rawit Anjlok

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang pedagang kebutuhan pokok di Pasar Kota Wonogiri sedang menunggu pembeli, Rabu (2/4). Harga sejumlah komoditas pangan di tingkat pasaran menurun sejak tiga hari lalu.(JIBI/Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, WONOGIRI —Harga sejumlah komoditas pangan di wilayah Wonogiri anjlok dari harga sebelumnya. Kondisi ini dipengaruhi pasokan komoditas pangan di tingkat pasaran lancar.

Pantauan solopos.com di Pasar Kota Wonogiri, Rabu (2/4/2014) menyebutkan harga cabai rawit menurun drastis hingga Rp65.000/kg dari sebelumnya Rp70.000/kg-Rp75.000/kg. Harga cabai merah Rp10.000/kg dari sebelumnya Rp13.000/kg. Sementara harga bawang merah Rp16.000/kg dari sebelumnya Rp18.000/kg.

Advertisement

Seorang pedagang Pasar Kota Wonogiri, Ratmi mengatakan penurunan harga sejumlah komoditas pangan terjadi sejak tiga hari lalu. Menurutnya, anjloknya harga komoditas pangan dipengaruhi pasokan dari pengepul lancar. Kondisi ini lantaran tak ada bencana banjir yang mengakibatkan tersendatnya pasokan di tingkat pasaran. “Tak ada banjir di wilayah produksi komoditas pangan jadi otomatis pasokan barang ke pasaran juga lancar. Baru tiga hari lalu ada penurunan harga,” katanya.

Menurut dia, cabai rawit dan cabai merah dipasok langsung dari wilayah Boyolali dan Karanganyar. Sementara bawang putih dan merah dipasok dari wilayah pantai utara (Pantura) seperti Brebes dan Tegal. Biasanya, pasokan cabai rawit dan merah dikirim setiap hari. Sementara pasokan bawang putih dan merah dikirim sekali dalam tiga hari.

Dia membeberkan biasanya hujan dengan intensitas tinggi kerap memengaruhi pasokan komoditas pangan di wilayah Soloraya. Pasokan ke tingkat pasaran tersendat lantaran truk pengangkut terjebak banjir selama beberapa hari. Imbasnya, harga komoditas pangan bakal melejit tajam di tingkat pasaran. “Biasanya pasokan tersendat karena truk pengangkut terjebak banjir. Otomatis harga komoditas pangan langsung naik,” jelas dia.

Advertisement

Sementara, Kepala Bidang (Kabid) Hortikultura Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura (Dispertan TPH) Wonogiri, Sutardi Sanding menyatakan sebenarnya kenaikan harga komoditas pangan di tingkat pasaran merupakan permainan para pedagang. Mereka memanfaatkan kondisi banjir dengan menaikkan harga komoditas pangan untuk mengeruk keuntungan pribadi.

Menurut dia, kendati terjadi bencana banjir namun sebenarnya stok komoditas pangan mencukupi. Pihaknya mengaku terkendala mobilitas pedagang di pasar tradisional dalam mengawasi kenaikan harga komoditas pangan. “Sebenarnya stok barangnya mencukupi walaupun terjadi banjir. Ini hanya permainan pedagang di tingkat pasaran. Kami kesulitan mengawasinya lantaran mobilitas pedagang cukup tinggi,” pungkas dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif