Soloraya
Rabu, 2 April 2014 - 13:10 WIB

ANGIN KENCANG KLATEN : Diterjang Puting Beliung, 10 Rumah di Trucuk Porak Poranda

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga dibantu tim SAR memotong pohon yang sempat menimpa rumah milik warga di Dusun Srebeg Gede, Desa/ Kecamatan Trucuk, Rabu (2/4/2014). Pohon itu tumbang karena disapu angin puting beliung pada Selasa (1/4/2014) malam. (JIBI/Solopos/Shoqib Angriawan)

Solopos.com, KLATEN–Hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan sepuluh rumah yang ada di Dusun Srebeg Gede, Desa/ Kecamatan Trucuk porak poranda, Selasa (1/4/2014) malam. Selain itu, angin kencang juga menyebabkan sejumlah pohon bertumbangan dan menimpa rumah warga.

Kepala Desa (Kades) Trucuk, Sagiyo, mengatakan musibah itu terjadi sekitar pukul 19.00 WIB, Selasa. Saat itu, kawasan Trucuk dan sekitarnya diguyur hujan lebat. Namun, tiba-tiba angin kencang datang dan menyapu Dusun Srebeg Gede.

Advertisement

“Akibat musibah kemarin, sedikitnya sepuluh rumah warga rusak. Mayoritas kerusakan karena atap rumah warga beterbangan terbawa angin,” jelasnya kepada wartawan di lokasi, Rabu. Selain itu, ada juga rumah warga yang sempat tertimpa pohon yang roboh, namun kerusakannya tidak terlalu parah.

Kendati demikian, sambungnya, ada satu rumah warga yang kerusakannya cukup parah karena terasnya hancur berantakan. Rumah yang rusak parah tersebut adalah milik Subihadi, 79.

Pihaknya mengaku sudah melaporkan kerusakan tersebut kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten. Akibat musibah kemarin, kerugian ditaksir mencapai Rp12 juta.

Advertisement

Sementara, salah satu warga, Subihadi, 79, mengatakan saat itu dirinya dan putranya tengah menonton televisi di ruang tengah. Tiba-tiba, dia dikejutkan dengan suara gemuruh dari arah teras rumahnya.
Setelah dicek keluar, ternyata atap teras yang terbuat dari seng sepanjang 12 meter telah terbang tersapu angin kencang. Dia dan putranya langsung kembali ke dalam rumah untuk mencari perlindungan.

“Anginnya sangat kencang sekali. Bahkan, gebyok yang digunakan sebagai pembatas dinding rumah juga sampai ambruk,” paparnya. Pihaknya menaksir kerugian yang dialaminya mencapai Rp7 juta.

Sementara, pantauan soopos.com di lokasi, Rabu, sejumlah warga tampak bergotong royong memperbaiki atap rumah yang rusak. Sejumlah personel SAR pun diterjunkan untuk membantu melakukan pemotongan pohon yang sempat mengenai dapur rumah warga. Pemotongan dilakukan dengan menggunakan bantuan gergaji mesin.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif