Soloraya
Selasa, 1 April 2014 - 16:01 WIB

PEMILU 2014 : Ujian Sekolah, Siswa SMP Terganggu Konvoi Kampanye

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Konvoi (ilustrasi)

Solopos.com, SRAGEN–Konvoi saat digelar kampanye PDIP di Sragen, Selasa (1/4/2014), dikeluhkan. Hal ini lantaran suara bising sepeda motor yang melintas di sepanjang Jl. Sukowati mengganggu aktivitas siswa SMP mengikuti ujian sekolah.

Setidaknya, terdapat dua SMP yakni SMPN 1 dan SMPN 2 Sragen disepanjang Jl. Sukowati yang menggelar ujian sekolah mulai Selasa. Salah satu siswa SMPN 2 Sragen, Kukuh, 14, mengungkapkan suara bising sepeda motor peserta konvoi yang melintas mengganggu konsentrasi para siswa saat mengerjakan soal ujian. “Tadi mulai ujian mata pelajaran kedua kampanye melintas. Ya jelas mengganggu sekali saat mengerjakan soal ujian,” kata Kukuh saat ditemui wartawan seusai ujian, Selasa.

Advertisement

Hal senada disampaikan siswa lainnya, Andika Kresna. Dia juga mengaku terganggu gara-gara konvoi kampanye.
Lantaran hal itu, Kukuh dan Andika berharap pada sisa masa kampanye selanjutnya ada tindakan tegas dari aparat agar peserta konvoi tak melintas di depan sekolah. “Pemerintah seharusnya lebih bisa menertibkan,” ungkapnya.

Kepala Sekolah SMPN 1 Sragen, Sri Handayani, tak menampik iring-iringan konvoi cukup mengganggu konsentrasi para siswa yang mengikuti ujian. “Sebenarnya belum ada keluhan dari siswa karena ujian baru mulai hari ini. Tetapi, kalau ada suara bising kampanye cukup mengganggu. Karena ujian membutuhkan suasana hening dan konsentrasi. Ini sudah menjadi risiko sekolah di pinggir jalan raya,” jelasnya.
Sri Handayani menerangkan terdapat 180 siswa kelas IX yang mengikuti ujian sekolah hingga Senin (7/4).

Disampaikannya, ujian sekolah menjadi salah satu instrumen menentukan kelulusan para siswa. “Ujian sekolah tetap penting untuk menentukan kelulusan. Kelulusan ditentukan dari 70% rata-rata nilai rapot ditambah 30% nilai ujian sekolah menjadi nilai sekolah. Kemudian nilai akhir ditentukan dari 40% nilai sekolah ditambah 60% ujian nasional,” urai dia.

Advertisement

Lantaran menjadi salah satu bagian menentukan kelulusan siswa, Sri Handayani berharap ada kebijakan dari pemerintah atau kesadaran peserta konvoi untuk menurunkan intensitas suara sepeda motor mereka ketika melintas di depan sekolah.

Sementara itu, Wakil Ketua DPC PDIP Sragen, Sugiyamto, mengungkapkan pihaknya mengundang para simpatisan untuk menghadiri kampanye di Lapangan Nglorog pukul 14.00 WIB. Hal ini dimaksudkan agar konvoi tak mengganggu aktivitas sekolah.
Selain itu, jadwal menggelar kampanye bagi PDIP juga sudah ditetapkan KPU sejak lama.

“Kami punya etika. Kami mengundang kampanye itu pukul 14.00 WIB. Kalau massa pada keluar saat siswa masih ujian sekolah, bukan salah kami. Memang dia mau mensukseskan pemilu. Beda perkara kalau kami mengundang saat jam sekolah masih berjalan,” terangnya.

Advertisement

Sekretaris DPD PDIP Jawa Tengah, Agustina Wilujeng, menyampaikan permintaan maaf jika konvoi para simpatisan PDIP mengganggu kenyamanan warga khususnya para siswa SMP yang sedang ujian. Disampaikannya, kampanye yang digelar Selasa merupakan puncak kampanye PDIP yang menghadirkan simpatisan tak sedikit.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif