Soloraya
Selasa, 1 April 2014 - 16:56 WIB

LONGSOR WONOGIRI : Longsor Rusak 17 Rumah dan 2 Jembatan

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bencana alam tanah longsor (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, WONOGIRI–Bencana tanah longsor kembali terjadi di wilayah Kabupaten Wonogiri. Kali ini, bencana tanah longsor memporak-porandakan 17 rumah warga dan jalan antarpropinsi gandring-pucung di Kecamatan Kismantoro longsor pada Sabtu (29/3) sekitar pukul 20.00 WIB. Tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut sementara kerugian material ditaksir ratusan juta rupiah.

Informasi yang dihimpun solopos.com, Senin (31/3/2014) menyebutkan hujan lebat mengguyur wilayah Kismantoro memicu pergerakan tanah di beberapa tebing tanah di Desa Pucung dan Plosorejo. Tak lama kemudian, terjadi tanah longsor yang menghantam 17 rumah warga di dua desa tersebut. Tak hanya itu, jalan antar propinsi Gandring-Pucung longsor. Akibatnya, akses jalan penghubung antara Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Pacitan nyaris putus total.

Advertisement

Camat Kismantoro, Heru Istianto mengatakan rumah warga yang terkena bencana tanah longsor terdapat di dua desa yakni Pucung dan Plosorejo sebanyak 17 unit rumah. Perinciannya, 13 unit rumah di Desa Pucung dan 4 rumah di Desa Plosorejo. Sebagian rumah warga porak-poranda akibat dihantam tanah longsor sementara rumah lainnya mengalami rusak ringan. “Longsoran tanah juga menghantam kandang ternak milik warga dan ladang cengkeh,” katanya saat dihubungi Espos.

Keesokan harinya, aparat kepolisian dan anggota TNI bersama warga setempat melakukan kerja bhakti membersihkan sisa-sisa tanah longsor. Warga setempat bahu-membahu membangun kembali rumah para korban tanah longsor.

Pihaknya belum dapat memperkirakan kerugian material secara rinci akibat bencana tanah longsor di Kecamatan Kismantoro. Saat ini, pihaknya tengah menginventarisir kerugian material di setiap rumah korban. “Para korban masih menempati rumah karena kerusakannya tidak parah. Petugas dan warga setempat langsung melakukan kerja bhakti membersihkan sisa-sisa longsoran tanah,” ujarnya.

Advertisement

Sementara anggota DPRD Wonogiri asal Kecamatana Kismantoro, Dangi Darmanto, menjelaskan jalan antarprovinsi penghubung Kabupaten Wonogiri-Kabupaten Pacitan juga mengalami longsor. Sesaat setelah kejadian, akses jalan penghubung tersebut nyaris lumpuh total. Saat ini, hanya sepeda motor yang bisa melewati jalan tersebut.

Sementara itu, jembatan distrik yang terletak di Desa Gesing mengalami keretakan. Hingga sekarang, jembatan tersebut ditutup total lantaran membahayakan pengguna kendaraan bermotor bila dilewati. “Sekarang masih menunggu alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Masih bisa dilewati namun hanya pengendara sepeda motor,” papar dia.

Terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Muhammad Ainur Ridho menyatakan Kismantoro termasuk daerah kerentanan tanah longsor atau zona merah. Sebab, di daerah tersebut terdapat tebing tanah dengan struktur tanah labil. Apabila terjadi hujan lebat maka berpotensi besar terjadi bencana tanah longsor.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif