News
Senin, 31 Maret 2014 - 17:46 WIB

PILPRES 2014 : CSIS Nilai JK Paling Pas Jadi Wakil Presiden

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jusuf Kalla (JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, JAKARTA — Jusuf Kalla yang akrab disapa JK—mantan wakil presiden periode 2004-2009—dinilai sebagai figur yang paling layak menjadi wakil presiden (wapres) bagi siapa pun calon presiden (capres) yang bakal bersaing dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Centre for Strategic and International Studies (CSIS), JK, Wiranto, dan Hary Tanoesoedibjo merupakan tiga figur yang dinilai layak menjadi wakil presiden. “Di mata pemilih, Jusuf Kalla dianggap sebagai cawapres ideal bagi dua nama terkuat Jokowi dan Prabowo Subianto,” ungkap peneliti CSIS Tobias Subekti dalam paparan hasil survei nasional menjelang Pemilu 2014, Senin (31/3/2014)

Advertisement

Perolehan suara responden bagi Jusuf Kalla mencapai 16,3%, Wiranto mencapai 11,8%, dan Hary Tanoe mencapai 8,4%. Bahkan dalam penyebutan nama Joko Widodo dan Prabowo Subianto sebagai presiden pun Jusuf Kalla tetap memperoleh suara responden terbanyak. Dalam penyebutan Joko Widodo sebagai presiden, Jusuf Kalla mendapatkan perolehan suara responden sebanyak 15,2%, sementara dalam penyebutan Prabowo Subianto, Jusuf Kalla memperoleh suara responden sebanyak 19,2%.

Menurut hasil survei CSIS, karakteristik wakil presiden yang ideal bagi presiden RI selanjutnya haruslah bersih dari korupsi, tegas, berpengalaman menjalankan tugas wakil presiden, merakyat, dan mampu mengelola birokrasi. Namun, peneliti senior CSIS sekaligus pengamat politik J. Kristiadi mengatakan apabila Jokowi berhasil memenangi perolehan suara dalam Pemilu 2014, ihwal wakil yang ideal baginya haruslah disesuaikan dengan tantangan yang nantinya akan dihadapi oleh Jokowi.

“Kita pahami dulu, tantangan Jokowi itu apa? Yang penting masyarakat menentukan kriteria dulu, tentu yang punya visi sama, punya integritas, dan berkompeten. Nanti akan ketemu mana yang cocok,” jelasnya saat ditemui dalam paparan hasil survey nasional CSIS, Senin (31/3/2014).

Advertisement

Survei nasional ini dilaksanakan oleh Centre for Strategic and International Survei sejak 7 Maret hingga 17 Maret 2014, dengan melibatkan 1200 responden dengan perbandingan proposi 50% responden laki-laki dan 50% responden perempuan. Responden didapatkan dari 33 provinsi di Indonesia. Pemilihan responden dilakukan secara acak bertingkat dimulai dari tingkat kelurahan, RT, kepala keluarga, dan responden.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif