News
Senin, 31 Maret 2014 - 18:10 WIB

JOKOWI CAPRES : Gobyos, Jokowi Hanya 3 Hari Beriklan di TV

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mencium bendera Merah Putih seusai diumumkan sebagai capres PDIP di Rumah Pitung, Marunda, Jakarta Utara, Jumat (14/3/2014). (JIBI/Solopos/Antara/Tempo-Imam Sukamto)

Solopos.com, MALANG — Calon presiden PDI Perjuangan Joko Widodo alias Jokowi akan memulai memasang iklan menjelang Pemilu 2014 yang pemungutan suaranya dijadwalkan Rabu (9/4/2014) pekan depan. Tetapi mantan wali kota Solo yang kini gubernur DKI Jakarta itu hanya memasang iklan selama tiga hari menjelang pemungutan suara, mulai Selasa (1/4/2014).

“Yang lain pasang iklan lima tahun, saya cuma tiga hari. Selasa kita pasang tiga hari, tidak lima tahun,” katanya di sela-sela pertemuan dengan simpatisan dan sukarelawan Jokowi di Hotel Sahid Montana Malang Jl. Kahuripan No.9 Malang, Jawa Timur, Minggu (30/3/2014).

Advertisement

Menurutnya, meskipun hanya pasang iklan selama tiga hari, namun ia yakin pada pemungurtan suara untuk memilih anggota lembaga legislatif mendatang, PDI Perjuangan bisa menang tebal. Jokowi memang harus mendukung perolehan suara PDI Perjuangan jika ingin mulus melaju ke Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014.

Hanya dengan perolehan suara PDI Perjuangan yang memadai, Jokowi bisa diusung menjadi calon presiden. Nyatanya, Jokowi hanya mampu mendukung dulangan suara PDI Perjuangan melalui iklan televisi selama tiga hari.

Alasannya measang iklan televisi sebentar saja itu adalah karena ia tidak punya cukup uang untuk membayar biaya beriklan di media massa. Bahkan, menurut Jokowi, biaya pemasangan iklan tiga hari itu pun susah payah ia dapatkan. “Tiga hari saja gobyos, keringatan semuanya.”

Advertisement

Jokowi mengakui, ia sebenarnya punya niat untuk pasang iklan seperti capres lain daklam harinya. Tetapi karena pertimbangan terbatasnya kemampuan keuangan itulah, ia hingga kini belum beriklan.

Toh dengan jarang tampil di layar televisi, Jokowi sudah selalu dituding gencar melakukan pencitraan diri karena banyak media massa yang memberitakan aktivitasnya.

“Enggak punya TV, Jokowi dibilang pencitraan, kita mau pasang iklan saja belum, apa bapak ibu lihat di telivisi sampai detik ini belum?,” kata Jokowi kepada simpatisan yang dijawab, “Tidak!!.”

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif